Ini Kebijakan Singapura Demi Jadi Pusat <em>Fintech</em> Dunia

Bisnis.com,14 Nov 2017, 12:45 WIB
Penulis: Demis Rizky Gosta
Singapura/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Detail upaya Otoritas Moneter Singapura menjadi pusat teknologi finansial mulai terungkap. Negeri Singa, antara lain, menggulirkan proyek anti-pencucian uang dan mulai menerapkan blockchain bekerja sama dengan Kanada.

Managing Director Monetary Authority of Singapura (MAS) Ravi Menon memaparkan kebijakan teknologi finansial (tekfin) Singapura dalam pembukaan Singapore FinTech Festival, festival yang mempertemukan sekitar 25.000 perwakilan bank dan pelaku bisnis rintisan.

“Jika Singapura ingin mempertahankan posisinya sebagai pusat finansial dunia, Singapura harus merangkul fintech. Ini artinya memaksimalkan keuntungannya, dan meminimalkan risikonya,” kata Menon seperti dikutip Bloomberg, Selasa (14/11).

MAS menganggarkan Sing$225 juta atau sekitar Rp2,24 triliun untuk pengembangan tekfin dalam 5 tahun ke depan. Industri perbankan di Singapura didorong untuk berkolaborasi dan berkompetisi dalam riset penggunaan blockchain sebagai solusi pembayaran antarbank lintas batas negara.

Salah satu proyek yang diumumkan Menon adalah proses know-your-customer (KYC). MAS bekerja sama dengan bank lokal dan bank asing menjajaki penggunaan KYC bersama. Tujuannya adalah membangun proses identifikasi dan verifikasi nasabah, dokumentasi, dan daftar hitam yang terpusat.

“Jika semua berjalan lancar, kami berharap sistem ini sudah mulai berjalan tahun depan,” kata Menon.

MAS juga akan menghubungkan proyek pembayaran antarbank Singapura – yang diberi nama Project Ubin – dengan Project Jasper milik Bank of Canada. Project Jasper adalah platform pembayaran yang berbasis kepada teknologi buku besar terdistribusi, nama lain dari sistem blockchain.

Insiatif kebijakan lain yang diumumkan MAS pada pembukaan Singapore Fintech Festival adalah

Platform perdagangan finansial lintas batas negara yang dikembangkan bersama Otoritas Moneter Singapura yang ditargetkan mulai berfungsi pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Demis Rizky Gosta
Terkini
'