Impor Indonesia Pada Oktober 2017 Capai US$14,19 Miliar, Naik 11,04%

Bisnis.com,15 Nov 2017, 14:27 WIB
Penulis: Newswire
Suasana bongkar muat garam impor dari Kapal MV Golden Kiku ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/8)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA -  Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa impor Indonesia pada Oktober 2017 mengalami kenaikan sebesar 11,04% menjadi US$14,19 miliar dari bulan sebelumnya sebesar US$12,78 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pada Oktober 2017 terjadi peningkatan impor migas sebesar 13,96% atau menjadi US$2,20 miliar, sementara sektor nonmigas juga naik menjadi US$11,99 miliar atau 10,52%  dibanding bulang sebelumnya.

"Kenaikan cukup tinggi, didukung oleh impor migas dan nonmigas. Pada November-Desember biasanya agak meningkat, polanya sejalan dengan ekspor," kata Suhariyanto di Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Peningkatan impor nonmigas terbesar Oktober 2017 dibanding September 2017 adalah golongan besi dan baja sebesar US$182,9 juta atau 28,68%. Adapun penurunan terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar US$57,0 juta atau 52,10%.

BPS mencatat struktur impor menurut penggunaan barang terdiri dari impor bahan baku atau penolong mencapai 75,89%, barang modal 15,29%, dan barang konsumsi sebesar 8,82% dari total ekspor.

Secara kumulatif periode Januari-Oktober 2017, total impor Indonesia mancapai US$126,67 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 14,95%  jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar US$110,20 miliar.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari - Oktober 2017 adalah Republik Rakyat Tiongkok dengan nilai US$27,98 miliar atau 26,12%, Jepang US$12,37 miliar atau 11,55%, dan Thailand US$7,64 miliar atau 7,13%.

Sementara impor nonmigas dari ASEAN dengan share 20,50% dan dari Uni Eropa 9,34%.

Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku atau penolong dan barang modal selama Januari-Oktober 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 13,48%, 16,32%, dan 9,54%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini