Kinerja Ekspor Sulawesi Selatan Masih Negatif

Bisnis.com,15 Nov 2017, 17:28 WIB
Penulis: Amri Nur Rahmat
Kakao salah satu komoditas andalan Sulawesi Selatan./JIBI

Bisnis.com, MAKASSAR - Kinerja ekspor Sulawesi Selatan memasuki kuartal terakhir tahun ini masih mencatatkan tren negatif dengan kecenderungan pelemahan berkelanjutan.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, nilai ekspor Sulsel pada Oktober 2017 turun tipis 1,17% menjadi US$80,03 juta dari bulan sebelumnya yang berada pada angka US$80,98 juta.

Secara kumulatif Januari-Oktober 2017, nilai komoditas Sulsel yang dikirim ke sejumlah negara tujuan ekspor hanya US$822,73 juta atau menyusut hingga 11,04% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$924,82 juta.

Kepala BPS Sulsel Nursam Salam mengemukakan sejumlah komoditas penopang ekspor tercatat mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun ini, meskipun beberapa di antaranya mencatatkan pertumbuhan dalam skala yang sangat terbatas.

Sebagai gambaran, komoditas kakao yang mencatatkan kontribusi sebesar US$126,98 juta pada Januari-Oktober 2016 lalu, anjlok hingga 62,18% pada tahun ini dengan realisasi hanya US$48,02 juta pada periode Januari-Oktober 2017.

Kondisi yang sama terjadi pada kelompok komoditas perikanan dan kelautan Sulsel yang susut hingga 31,86% menjadi US$60,87 juta pada Januari-Oktober 2017, di mana pada periode yang sama tahun lalu mencapai US$89,33 juta.

"Beruntung komoditas kakao ada kenaikan pada tahun ini, meskipun pertumbuhannya hanya 6,84% menjadi US$494,4 juta di Januari-Oktober 2017," ujarnya dalam paparan resmi, Rabu (15/11/2017).

Adapun per Oktober 2017, komposisi komoditas kakao terhadap kinerja ekspor kumulatif Sulsel mencapai 57,09% lalu disusul kelompok biji-bijian berminyak dan tanaman obat 13,92% sedangkan kakao hanya berkontribusi 1,16%.

Selanjutnya untuk negara tujuan ekspor Sulsel per Oktober 2017, terkonsentrasi pada empat negara yakni Jepang dengan nilai sebesar US$49,20 juta atau 61,47% total ekspor, lalu Tiongkok dengan nilai US$16,29 juta atau 20,35%, Vietnam US$2,98 juta atau 3,73% serta Amerika Serikat sebesar US$ 2,47 juta atau 3,09% persen.

Kondisi berbeda terjadi pada kinerja impor Sulsel periode Januari-Oktober 2017 yang naik 28,53% menjadi US$873,66 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kendati demikian, khusus pada Oktober 2017 kinerja impor Sulsel terkoreksi tipis 1,9% menjadi US$94,08 juta dari bulan sebelumnya.

Secara komposisi, terdapat 5 komoditas impor utama yang masuk ke Sulsel pada Oktober 2017 yakni gandum sebesar 22,5%, bahan bakar mineral 21,06%, mesin/peralatan listrik 18,59%, gula 15,24% serta ampas industri makanan 10,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini