Kapolri: Asean Kawasan Paling Aman di Dunia

Bisnis.com,20 Nov 2017, 13:38 WIB
Penulis: Muhammad Abdi Amna
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (kanan) menyerahkan cendera mata kepada Dirut PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari Dewi disaksikan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio saat pembukaan perdagangan saham sekaligus Sharing Seassion di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Kabar24.com, JAKARTA—Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan kawasan Asia Tenggara secara umum dan Indonesia secara khusus merupakan wilayah layak investasi seiring dengan predikat kawasan paling aman di dunia.

Sejumlah masalah yang terjadi di Filipina bagian selatan, Papua dan terorisme lainnya di Asia Tenggara hanya bersifat konflik lokal dengan risiko yang dapat diredam. Hubungan antar negara Asean berjalan baik tanpa ada perang.

“Bandingkan dengan di north east asia, seperti konflik di Korea Selatan, Taiwan, China dll. Apalagi Timur Tengah pecah perang. [Konfilk di] Asean tidak ada sejak tahun 1967 ketika Asean berdiri. Saya yakinkan kepada investor jangan ragu. Seluruh dunia sedang mencoba berinvestasi ke Asia Tenggara. Indonesia adalah salah satu market terbesar,” ujarnya, Senin (20/11/2017).

Kapolri menilai, dengan potensi sumber daya manusia produktif yang banyak, serta berlimpahnya sumber daya alam, Indonesia dapat menjadi negara dengan perekonomian yang dominan baik di kawasan maupun dunia.

Hal itu, lanjutnya, juga tercermin dari sejumlah survei global yang menyatakan sebagai anggota G-20, Indonesia menempati nomor urut ke-16 perekonomian terbesar dunia. Sejumlah riset bahkan menyebutkan Indonesia telah berada di posisi ke-9 dunia.

Selain itu, pada 2035 Indonesia diproyeksikan menempati posisi ke-5 sebagai negara dengan perekonomian terbesar dunia. Adapun pada 2045 Indonesia diproyeksi berada di peringkat ke-4 dunia.

“Nah 2 persoalan yang perlu dijaga, yaitu stabilitas politik harus dijaga, stabilitas keamanan harus dijaga. Jangan kita ribut cakar-cakaran di dalam, negara yang paling solid di dalam, dia bisa memenangkan pertarungan,” ujar Tito.

Masyarakat Indonesia, tuturnya, harus memiliki cara pandang outward looking ketimbang inward looking. Pelaku ekonomi di dalam negeri harus melihat negara lain sebagai pesaing utama, bukan yang berada di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rachmad Subiyanto
Terkini