Terbebani Yen, Indeks Topix Ditutup Melemah

Bisnis.com,20 Nov 2017, 15:05 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan Senin (20/11/2017) setelah yen membukukan kenaikan mingguan terbesar terhadap dolar AS dalam lebih dari dua bulan terakhir karena Kongres AS memperjuangkan rencana reformasi pajak.

Indeks Topix ditutup melemah 0,23% atau 4,11 poin ke level 1.759,65, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,60% atau 135,04 poin ke level 22.261,76.

Dilansir Bloomberg, indeks melemah setelah pekan lalu ditutup dengan pelemahan terburuk dalam tujuh bulan terakhir, menyusul penurunan bursa AS pada hari Jumat.

Sementara itu, sektor perbankan melemah setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun melemah, sementara produsen elektronik memberikan tekanan terbesar terhadap pelemahan indeks Topix.

 Yen menguat terhadap euro karena dorongan Kanselir Jerman Angela Merkel untuk mencapai kesepakatan koalisi akhirnya gagal.

"Beberapa investor seperti hedge fund melakukan profit taking sebelum tutup buku, sehingga menciptakan tarik menarik dengan investor bullish yang menunda-nunda pembelian saham Jepang," kata Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.

"Apresiasi yen juga merupakan faktor yang membebani pasar saham," lanjutnya.

Nilai tukar yen Jepang terpantau menguat 0,1% atau 0,11 poin ke level 111,99 pada pukul 14.51 WIB.

Sementara itu, beberapa analis berpendapat bursa saham akan melanjutkan tren kenaikannya. Goldman Sachs Group Inc memperkirakan kenaikan moderat untuk ekuitas Jepang pada tahun 2018, didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh permintaan domestik, latar belakang kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung, pertumbuhan laba yang berkelanjutan, serta dan aliran dana yang membaik.

Goldman memproyeksikan indeks Topix akan mencapai level 1.750 dalam tiga bulan dan 2.000 dalam 12 bulan ke depan, menurut tim analis yang dipimpin Kathy Matsui dalam sebuah laporan tertanggal 17 November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini