IMF & World Bank Annual Meeting 2018 Bisa Ditinjau Terkait Gunung Agung

Bisnis.com,21 Nov 2017, 11:49 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Kepastian IMF & World Bank Annual Meeting 2018 digelar di Bali menunggu pendapat ahli soal Gunung Agung.

Bisnis.com, JAKARTA—Kepastian ajang IMF & World Bank Annual Meeting 2018 apakah tetap di Bali atau akan dipindah apabila Gunung Agung erupsi akan diputuskan pada Maret 2018.

Kepala Satuan Tugas Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 Peter Jacobs mengatakan bahwa sebenarnya IMF lebih cenderung ajang tetap dilaksanakan di Pulau Dewata.

Namun, tentu saja baik IMF maupun pemerintah Indonesia tidak bisa memastikan apakah gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut akan meletus atau tidak ke depannya.

“Mungkin Maret akan ada kepastian [tetap di Bali atau skenario lain], karena pakar katakan akan lihat Desember ini atau Maret nanti. Jadi akan lihat Maret atau nanti ada harus tuna,” jelasnya di sela-sela Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 20-7 di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Peter mengungkapkan jika kondisi tidak memungkinkan, pihaknya tidak dapat memaksakan ajang tersebut tetap dihelat di Pulau Dewata. Namun, semaksimal mungkin IMF & World Bank Annual Meeting tetap digelar di Bali. Pasalnya, daerah ini sudah sangat siap baik infrastruktur maupun akomodasi wisata.

Hingga saat ini bahkan dikabarkan bahwa hotel di Kawasan Nusa Dua habis dipesan. Selain itu, 17.000 orang delegasi sudah mendaftar dan diperkirakan akan bertambah terus.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung menjadi level III atau siaga dari sebelum ha level IV atau awas. Penurunan status ditetapkan pada Minggu (29/10/2017) pukul 16.00 Wita.

Penurunan diputuskan karena sejak 20 Oktober aktivitas gunung tertinggi di Bali tersebut turun drastis. Pada tiga hari pertama, penurunan kegempaan drastis dan fluktuatif sedangkan enam hari berikutnya, kegempaan turun. Jika sebelumnya tercatat 600-1.000 gempa dalaM sehari menjadi hanya 200-300 gempa sehari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini