Bisnis.com, JAKARTA - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re berencana terus memacu ekspor premi reasuransi dari sejumlah negara.
Direktur Utama Indonesia Re, Frans Y. Sahusilawane menjelaskan pada tahun lalu pihaknya menargetkan mampu menyerap premi reasuransi senilai Rp40 miliar dari sejumlah negara.
Pada tahun ini, jelasnya, reasuransi miliki negara yang digadang-gadang menjadi reasuransi terbesar di Asia Tenggara ini menargetkan premi seniali Rp100 miliar.
“Kami tingkatkan secara bertahap,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (21/11/2017).
Frans menjelaskan pihaknya sudah mulai masuk ke sejumlah negara di Asia dengan menggandeng reasuransi nasional di negara-negara tersebut. Salah satunya adalah di India, Indonesia Re menggandeng GIC Re, selain telah mengantongi lisensi dari otoritas jasa keuangan di negara tersebut.
Indonesia Re, sebutnya, telah menandatangani nota kesepahaman dengan GIC Re pada Agustus 2017.
“Kami kan tidak punya pengetahuan yang mendalam tentang India, begitu juga sebaliknya. Nah, melalui kerja sama ini kami bisa berbisnis dengan menggunakan pengetahuan mereka, mereka pun bisa dapat bisnis dari Indonesia melalui pengetahuan Indonesia Re,” ungkapnya.
Skema kerja sama serupa, sambung Frans, juga diterapkan dalam pengembangan bisnis Indonesia Re di sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel