Pengawasan Distribusi Pupuk Subsidi Diperketat

Bisnis.com,24 Nov 2017, 20:49 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Dirut Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat (tengah) bersama Wakil Bupati Lombok Timur Hairul Warisin (kanan), Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi II Kementerian BUMN, Purnomo Sinar Hadi (kedua kanan) dan Dirut Pupuk Kalimantan Timur A Bakir Pasaman (kedua kiri) melakukan panen raya bawang putih di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (22/8)./ANTARA-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) memperketat pengawasan terhadap proses distribusi pupuk bersubsidi pada periode musim tanam.

Direktur Utama Aas Asikin Idat menyampaikan Pupuk Indonesia terus memonitor ketersediaan stok pada gudang distributor untuk mencegah terjadinya kekurangan pupuk subsidi dalam menghadapi musim tanam.

“Kami terus meningkatkan pengawasan terhadap penyaluran pupuk subsidi untuk mencegah kekurangan stok. Sekaligus untuk memastikan penyaluran pupuk betul-betul sampai ke petani,” kata Aas dalam acara Temu Distributor wilayah Sulawesi Selatan di Makassar, Jumat (24/11/2017), melalui keterangan resminya.

Dalam mengamankan pendistribusian pupuk bersubsidi dan mengantisipasi terjadinya kelangkaan di tingkat petani, Pupuk Indonesia telah menugaskan PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Petrokimia Gresik untuk menyiapkan stok di atas ketentuan.

“Pupuk Indonesia menyiapkan stok musim tanam untuk kebutuhan 5-6 minggu ke depan,” katanya.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga telah berkoordinasi dengan para Bupati dan Kepala Dinas agar Surat Keputusan (SK) realokasi kuota pupuk bersubsidi dapat diterbitkan sehingga tambahan kuota pupuk bisa disalurkan.

Aas menjelaskan pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang menentukan produksi dan produktivitas komoditas pertanian juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional.

Oleh karena itu, ketersediaan, kualitas, keterjangkauan dan keandalan pupuk harus tetap menjadi salah satu prioritas utama dan perhatian khusus untuk mencapai target produksi. Dengan demikian ketersediaan stok pupuk di gudang distributor terus dimonitor secara rutin.

Dalam pemenuhan kebutuhan pupuk menghadapi musim tanam, Aas berpesan kepada distributor dan pengecer untuk memperhatikan dan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku.

"Distributor dan pengecer harus memenuhi kebutuhan pupuk di masa tanam secara tepat dan benar,” ujarnya.

Pupuk Indonesia terus meningkatkan kualitas sistem monitoring stok agar lebih memudahkan dalam mengetahui ketersediaan stok pupuk di seluruh daerah di tanah air.

Hingga 21 November 2017, stok pupuk nasional di lini III-IV Urea sebesar 438.098 ton, stok NPK sebesar 290.030 ton, stok SP-36 sebesar 134.638 ton, ZA sebesar 70.125 ton dan organik sebesar 52.348 ton.

Sampai dengan 17 November 2017 Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk untuk sektor tanaman pangan secara nasional sebanyak 7.721.789 ton, terdiri dari Urea 3.409.704 ton, NPK 2.141.612 ton, SP-36 735.442 ton, ZA 859.481 ton dan pupuk organik 575.551 ton.

Untuk Provinsi Sulawesi Selatan, sampai dengan 17 November 2017, Pupuk Indonesia telah menyalurkan urea bersubsidi sejumlah 264.601 ton dari alokasi 2017 sebanyak 298.684 ton, NPK 109.372 ton, SP-36 42.762 ton, ZA 56.055 ton dan Organik 10.109 ton.

Untuk memperlancar pendistribusian, Pupuk Indonesia saat ini diperkuat oleh 1.286 distributor dan 39.825 kios yang tersebar di Indonesia. "Kami juga memperkuat jaringan kios dan distributor untuk mendekatkan produk kami kepada petani,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini