Toyota: Rantai Produksi Perlu Ditingkatkan

Bisnis.com,27 Nov 2017, 14:21 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Warih Andang Tjahjono - TMMIN/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), selaku perusahaan yang merakit mobil Toyota, mengatakan bahwa rantai produksi di Indonesia perlu ditingkatkan. Saat ini hanya ada sekitar 700—800 perusahaan suku cadang.

Hal ini tentu menjadi perhatian bagi pabrikan otomotif di Indonesia. Sebab, rantai produksi adalah satu faktor penting untuk efisiensi biaya perakitan.

“Kita harus tingkatkan bareng-bareng,” kata Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam focus group discussion bertema Membangun Industri Nasional Berkelanjutan di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Selain itu, dia juga bicara soal true local content. Dia menggunakan istilah tersebut untuk komponen lokal otomotif yang seluruhnya menggunakan kandungan lokal. Beberapa suku cadang mobil saat ini sudah diproduksi di dalam negeri, tetapi bahan mentah masih ketergantungan dari negara lain.

Warih menambahkan, saat ini TMMIN menggunakan 85% komponen dalam negeri. Sebanyak 60% di antaranya sudah true local content. “Artinya 25% itu diproduksi di Indonesia, tapi material dari Singapura, Malaysia, Thailand,” katanya.

Orang nomor satu pabrik Toyota di Indonesia ini mengatakan bingung dengan kondisi tersebut. Sebab beberapa bahan mentah untuk membuat material suku cadang berasal dari Indonesia.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian punya keinginan untuk menciptakan kemandiria sektor otomotif melalui pengembangan industri komponen lokal. Dengan demikian, pada akhirnya akan memudahkan pelaku usaha dalam negeri yang hendak melokalisasi produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini