Medco E&P Indonesia West Aset Genjot Produksi

Bisnis.com,28 Nov 2017, 16:12 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com,  PALEMBANG -- Medco E&P Indonesia West Asset terus berupaya memenuhi target produksi untuk mendukung upaya pemerintah dalam  memenuhi kebutuhan migas nasional.

Manager Media & Communications Medco E&P Indonesia Leony Lervyn mengatakan pertumbuhan produksi minyak dan gas bumi (migas) perseroan telah meningkat secara signifikan.

"Sebuah pencapaian yang sangat berarti bagi Medco E&P di saat harga minyak dunia belum sesuai harapan," ujarnya saat acara ‘Dialog Dinamika Industri Hulu Migas dan Transformasi Bisnis Media’ di Palembang, Selasa (28/11/2017).

Berdasarkan data perusahaan, angka produksi migas pada semester pertama 2017 dengan 2016 terjadi peningkatan sekitar 24 MBOEPD.

Pada semester pertama 2017, produksi migas Medco E&P hampir mencapai 90 MBOEPD. Sementara pada semester yang sama tahun sebelumnya hanya mencapai 64 MBOEPD.

Dia melanjutkan untuk mempertahankan capaian tersebut, Medco E&P Indonesia West Asset terus berupaya meningkatkan kinerja operasinya.

Pada tahun ini, di Sumatera Selatan, Medco E&P terus fokus untuk melakukan berbagai aktivitas dalam upaya meningkatkan produksi.

"Semua aktivitas operasi tetap berpegang pada prinsip cost efficiency tanpa menomorduakan aspek keselamatan," katanya.

Leony menambahkan perusahaan juga berhasil mempertahankan biaya produksi per barel di bawah US$10/BOE.

"Medco E&P Indonesia, di bawah pengawasan dan pembinaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) juga terus mengoptimalisasi lapangan-lapangan tua," katanya.

Optimalisasi tersebut, tambah Leony, dilakukan dengan berbagai inovasi di bidang teknologi migas serta pengendalian biaya aset lapangan, seperti di Blok Rimau, South Sumatra, dan Lematang.

Herman Fauzi, General Manager PT Medco E&P Indonesia West Asset menambahkan program pemberdayaan masyarakat Medco E&P Indonesia West Area dalam operasinya juga terus dilaksanakan dengan tujuan tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat.

Hal ini diimplementasikan dengan melakukan berbagai program pemberdayaan, seperti Budi Daya Karet Organik di empat kabupaten, padi SRI Organik di lima kabupaten, tanaman obat organik di empat kabupaten, dan akan melaksanakan program budi daya jamur merang serta lebah madu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini