Gubernur BI : Ekonomi Global Diperkirakan Meningkat Secara Gradual

Bisnis.com,29 Nov 2017, 01:01 WIB
Penulis: Saeno
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo saat memberikan sambutan pada acara sinergi Bank Indonesia dengan Polri di Jakarta, Jumat (17/11/2017)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan ekonomi global akan tumbuh secara gradual. Hal ini beriringan dengan pertumbuhan harga komoditas.

Di sisi lain, suku bunga dunia juga diperkirakan meningkat, sejalan dengan tren pengetatan kebijakan moneter di negara maju.

Demikian disampaikan Bank Indonesia dalam laporan rilisnya di laman bi.go.id terkait sambutan Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017, di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Agus dalam sambutanya menekankan pentingnya penguatan momentum dalam mendukung perbaikan ekonomi Indonesia.

"Di tengah pemulihan ekonomi global yang berlangsung sepanjang 2017, dengan pertumbuhan ekonomi global yang tak hanya lebih tinggi namun lebih merata, ekonomi Indonesia pun mencatat penguatan. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga pada tahun 2017, ditopang oleh kebijakan yang kredibel. Hal ini mendapat tanggapan positif dari berbagai lembaga, antara lain lembaga pemeringkat Standard & Poor’s yang menaikkan rating kredit Indonesia menjadi investment grade," demikian disampaikan Agus Martowardojo seperti dikutip dari laporan di laman resmi BI.

Lebih jauh Agus menyebutkan, meskipun demikian, ekonomi Indonesia masih mengalami tantangan, baik global maupun domestik.

Untuk itu, semua pemangku kebijakan perlu melanjutkan upaya-upaya memperkuat momentum pemulihan, dengan kebijakan ekonomi yang progresif.

Dalam hal ini, kebijakan harus berorientasi ke masa depan, berkesinambungan dan tersinergi, serta berimbang.

Dari sisi Bank Indonesia,lanjut Agus, kebijakan akan tetap berfokus menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Di bidang moneter, penyempurnaan antara lain ditempuh melalui perluasan implementasi GWM Rata-rata hingga mencakup GWM Rupiah dan GWM valas baik bagi bank konvensional maupun syariah. Selain itu, BI juga akan terus mengembangkan swap lindung nilai non-dolar AS dengan memperluas jenis mata uang yang dapat ditransaksikan, serta melakukan berbagai penguatan lainnya,:" ujar Agus.

Penguatan kebijakan makroprudensial akan berfokus pada tiga aspek penting.

"Bank Indonesia juga akan terus melakukan pengembangan UMKM yang diselaraskan dengan pengendalian inflasi dari sisi suplai, serta mendorong pengembangan ekonomi syariah melalui implementasi blueprint ekonomi dan keuangan syariah," ujar Agus.

Di bidang sistem pembayaran, BI terus mendorong interkoneksi dan interoperabilitas instrumen, kanal, dan infrastruktur pembayaran ritel domestik di bawah payung Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

BI juga memperkuat elektronifikasi untuk mendukung program pemerintah, serta akan mengeluarkan aturan bagi pelaku teknologi finansial (Tekfin).

"Pada area pengelolaan uang Rupiah, BI terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang layak edar dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai, antara lain melalui penguatan sinergi layanan kas dengan berbagai pihak," ujarnya.

Agus juga menyampaikan prospek perekonomian ke depan sebagai berikut:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini