Bank of India Indonesia Bidik Laba Rp80 Miliar

Bisnis.com,29 Nov 2017, 20:09 WIB
Penulis: Andry Winanto
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah mencatatkan perolehan rugi bersih selama dua tahun berturut-turut, PT Bank of India Indonesia Tbk. memasang target laba sekitar Rp80 miliar pada 2018.

Direktur Bank of India Indonesia Ferry Koswara mengatakan perseroan sudah berada di depan masa pembentukan profit. “Jadi kami akan bekerja lebih baik dan lebih keras dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Berdasarkan public expose yang diselenggarakan perseroan, Bank of India Indonesia membukukan rugi bersih Rp63,71 miliar. Capaian tersebut lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan catatan rugi bersih Rp513,63 miliar.

Adapun, pada pada tutup buku 2016 lalu, Bank of India Indonesia mengalami rugi bersih Rp505 miliar. Sementara pada akhir 2015, perseroan juga mengalami rugi bersih sebesar Rp44,66 miliar.

Sikap optimistis jajaran direksi Bank of India Indonesia untuk meraup cuan pada 2018 didasari oleh beberapa rencana kerja yang tengah dipersiapkan manajemen untuk tahun depan. Misalnya, perbaikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross dari 16,36% pada September 2016 menjadi 4,95% pada September 2017.

“Tahun depan depan kami targetkan NPL akan berada dibawah level 4%,” jelas Ferry.

Kemudian, perseroan juga menargetkan dapat memperkecil cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) seiring dengan perbaikan kualitas kredit. Sehingga, pembentukan laba yang dibidik tidak akan tergerus oleh alokasi CKPN yang besar.

Tren positif Bank Of India Indonesia dalam hal penurunan rugi bersih juga banyak disokong oleh pendapatan operasional selain bunga yang meningkat menjadi Rp25,99 miliar dari periode sebelumnya tahun lalu sebesar Rp16,41 miliar.

Selain itu, turunnya rugi operasional menjadi Rp65,56 miliar dari sebelumnya rugi Rp520,83 miliar ikut membantu Bank of India Indonesia berada dalam jalur positif untuk pembentukan laba pada tahun depan.

Dari sisi penyaluran kredit, bank yang sebelumnya bernama Bank Swadesi ini mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp2,11 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi kredit pada Desember 2016 yang sebesar Rp2,5 triliun.

Adapun, aset Bank of India Indonesia hingga kuartal III/2017 naik menjadi Rp4,47 triliun dari sebelumnya pada Desember 2016 sebesar Rp4,3%.

“Kami harapkan pada 2018 kinerja kredit dapat jauh lebih baik,” ungkap Ferry.

Lalu, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perseroan membukukan pertumbuhan 3,9% menjadi Rp3,14 triliun per September 2017 dari posisi sebelumnya pada Desember 2016 sebesar Rp3,02 triliun.

Kemudian, dari rasio keuangan, margin bunga bersih (NIM) Bank of India meningkat dari 3,42% pada September 2016 menjadi 4,25% pada Septemberr 2017. Lalu, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menurun dari 256% menjadi 124%.

Loan to Deposit Ratio atau LDR mencatatkan penurunan dari 85,52% pada kuartal III/2016 menjadi 67,38% pada kuartal III/2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini