CSIS: Stabilitas Formal Politik Pemerintahan Jokowi Stabil, Ini Tantangannya

Bisnis.com,04 Des 2017, 20:09 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga
Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan HUT ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), di Monas, Jakarta, Rabu (29/11)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies Philips Jusario mengatakan saat ini stabilitas politik formal pemerintahan Presiden Joko Widodo relatif baik, tetapi ada beberapa tantangan harus dihadapi yang datangnya dari masyarakat.

Hal tersebut, terkait kondisi politik nasional menjelang tahun politik 2018 dan 2019. Pihaknya menilai stabilitas politik formal yang baik karena koalisi partai politik pendukung pemerintah yaitu PDIP, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKB, Partai Golkar dan PAN memiliki 60% kursi lebih di parlemen.

“Isu yang selalu muncul adalah mengelola hubungan negara dan agama. Secara konstitusional memang sudah selesai tapi muncul kembali. Komunitas Islam di Indonesia punya konservatisme yang tinggi. Ini akan tergantung pemerintah mengirimkan sinyal bagaimana memposisikan agama,” ujarnya, Senin (4/12/2017)

Terkait hal itu, dia mencontohkan pilkada terakhir di DKI Jakarta yang syarat dengan nuansa politik identitas. 

Oleh karena itu, ujar dia, pihaknya berharap pada pemilu presiden 2019 nanti aka nada tiga pasangan kandidat yang muncul.

 Alasannya, kalau hanya ada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu akan berjalan lebih ‘brutal’ karena bersifat head to head.

Adapun jika ada tiga pasangan calon, kontestasi politik akan bermain di jalur yang lebih moderat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini