Bisnis Lahan Industri Prospektif

Bisnis.com,04 Des 2017, 20:46 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah mencatatkan kinerja yang paling baik dari sektor lainnya, lahan industri masih diproyeksi akan memiliki prospek positif pada tahun depan. Konsultan BCI Asia memperkirakan setidaknya konstruksi lahan industri akan tumbuh 9,2% atau senilai Rp28,8 triliun dari tahun ini Rp26,4 triliun.

Masih dari hasil riset BCI, tahun depan Sumatera akan memiliki pasokan konstruksi tertinggi yakni 18% disusul Sulawesi-Maluku-Papua-Kalimantan 17%. Dua wilayah itu akan menggeser pasokan tertinggi tahun ini yakni Jakarta dan sekitarnya 17,70% dan Jawa Tengah-DIY Yogyakarta 17,35%.

Research Manager BCI Asia Cahyono Siswanto mengatakan sektor lahan industri sejauh ini selalu mencatatkan kinerja yang stabil meski pertumbuhan belum menyetuh titik puncaknya. Saat ini pertumbuhan masih disokong dari tingginya permintaan tenan industri berat seperti otomotif dan bahan kimia.

“Seperti perusahaan manufaktur dari Amerika Serikat bernam Kohler yang akan membuka pabrik di GIIC Bekasi seluas 60 hektare. Yang menarik mereka menjadikan pabrik di Indonesia untuk proses produksi sebagai kepentingan ekspor,” katanya dikutip, Senin (4/12/2017).

Cahyono mengemukakan efek dari geliat pengembangan lahan industri dan masuknya perusahaan asing untuk membuka pabrik di sini adalah tumbuhnya bisnis pergudangan yang menjanjikan. Ditambah infrastruktur yang semakin membaik, pengembang pun mulai melirik fokus pengembangan properti pada sektor pergudangan.

Salah satu pengembang yang akan masif membangun kawasan logistik dan pergudagangan yakni LOGOS dengan lahan seluas 10 hektare di daerah Bekasi.

Tak hanya itu, PT Mega Manungga Properti Tbk. juga akan melanjutkan pengembangan pusat pergudangan Lazada di Cibinong tahap II yang ditargetkan rampung pada 2018 dengan lahan seluas 60 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Rochmad Purboyo
Terkini