Pelita Samudera Shipping (PSSI) Rambah Pengangkutan Minyak Sawit

Bisnis.com,05 Des 2017, 16:45 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Pencatatan saham PT Pelita Samudera Shipping Tbk. di Bursa Efek Indonesia/Sumber : BEI

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten baru PT Pelita Samudera Shipping Tbk. berencana untuk memasuki bisnis baru pengangkutan minyak kelapa sawit tahun depan untuk memperluas cakupan bisnis dan menambah potensi pendapatan.

Alex Iriawan Ibarat, Direktur Utama Pelita Samudera Shipping, mengatakan selama ini bisnis perseroan adalah di bidang jasa angkutan laut untuk komoditas batu bara. Kinerja bisnis perseroan sangat dipengaruhi dinamika bisnis batubara global.

Tahun ini, perseroan bisa menikmati keuntungan seiring pulihnya harga batu bara global. Perseroan mengestimasikan capaian pendapatan tumbuh 20% yoy dan laba bersih positif, berbalik dari rugi bersih tahun lalu.

Pendapatan emiten dengan kode saham PSSI ini hingga akhir tahun diestimasikan senilai US$49 juta, atau sekitar Rp662 miliar dengan kurs Rp13.500 per dollar AS. Sementara itu, laba bersih ditargetkan mencapai lebih dari Rp50 miliar.

Meskipun perseroan memandang prospek bisnis batubara tetap akan cerah tahun depan, perseroan memandang perlu untuk mendiversifikasi bisnisnya untuk menjamin kestabilan usaha.

Perseroan masih berharap dapat membukukan peningkatan pendapatan digit ganda tahun depan, setidaknya menyamai kinerja tahun ini.

Alex mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada pembicaraan serius untuk merealisasikan kontrak pengangkutan minyak tersebut. Namun, dirinya masih enggan mengungkapkan informasi tentang ketersediaan kapal, target awal pengangkutan atau nilai kontrak, dan rencana investasinya.

“Targetnya insya Allah tahun depan [kami mulai pengangkutan minyak kelapa sawit],” ungkapnya, Selasa (5/12/2017).

Kuartal I/2018, perseroan berencana untuk membeli satu kapal mother vessel baru dengan anggaran belanja modal US$8 juta atau setara Rp108,28 miliar. Dananya berasal dari hasil penggalangan dana publik lewat initial public offering yang baru digelar perseroan.

Perseroan meraup dana Rp135,8 miliar dari pelepasan 20% atau 1 juta saham baru perseroan pada level harga pelaksanaan Rp135 per saham. Perseroan menggunakan 60% dana hasil IPO untuk belanja modal pembelian kapal, 20% untuk pelunasan utang pada UOB Singapura, dan 20% untuk pembiayaan modal kerja berupa pembelian bahan bakar, suku cadang, dan pemeliharaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini