Bisnis.com, BUKITTINGGI - Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (KARK) menyerahkan uang muka klaim asuransi kebakaran Pasar Atas Bukittinggi, Sumatera Barat, senilai Rp2,6 miliar.
Frans Y. Sahusilawane, Ketua Dewan Pengurus KARK, menjelaskan dalam peristiwa kebakaran tersebut terdapat 104 polis atau tertanggung yang terdampak. Nilai klaim total yang diestimasikan oleh loss adjuster atau penilai kerugian untuk sementara mencapai Rp8,6 miliar.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan uang muka sebesar 30% kepada para pemegang polis tersebut.
"Kami bayarkan uang muka klaim 30% dari estimasi jumlah kerugian. Sisanya diselesaikan dari laporan final dari loss adjuster," ungkapnya di sela-sela seremoni penyerahan uang muka, Selasa (5/12/2017).
Frans menjelaskan pembayaran uang muka ini diharapkan dapat membantu para pedagang untuk memulai kembali usahanya dengan lebih cepat. Dia mengatakan pembayaran uang muka ini pun dilakukan dalam tempo yang cepat, sebelum hasil final ditetapkan oleh loss adjuster.
"Konsorsium ini membayar cepat dari yang seharusnya, ini juga sudah dilakukan KARK untuk peristiwa kebakaran di Pasar Klewer dan Pasar Senen. Menyimpang dari kebiasaan dan asuransi dituduh terlambat bayar klaim," ungkapnya.
Ketua Komite Teknik KARK Iis Syarifuddin menjelaskan nilai total kerugian Rp8,6 miliar itu merupakan pertanggungan terhadap 104 pemegang polis atas stok barang yang dimiliki. Menurutnya, nilai kerugian ekonomi dari peristiwa tersebut jauh lebih besar lagi.
Perbedaan itu, jelasnya, menandakan masih banyaknya pedagang yang belum memiliki proteksi asuransi. Padahal, jelasnya, layanan proteksi khusus ini begitu penting mengingat intensitas peristiwa kebakaran pasar di Indonesia terbilang tinggi.
Di sisi lain, dia mengatakan melalui KARK pelaku asuransi menunjukkan kepeduliannya terhadap proteksi pedagang pasar, meski risiko terbilang tinggi.
"Kalau asuransi sendiri-sendiri sulit, sebab risiko di pasar tinggi. Dengan konsorsium, pembayaran klaim urunan sehingga bisa dilindungi bersama," kata Iis.
Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 800 kios pedagang di pusat pertokoan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumbar, ludes terbakar, Senin (30/10/2017) dinihari dan menyebabkan aktivitas jual beli di salah satu pasar terbesar di Sumbar itu lumpuh total. Nilai kerugian dari peristiwa tersebut pun diperkirakan lebih dari satu triliun rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel