Jumlah Kapal Penyeberangan di Merak-Bakauheni Tak Sebanding dengan Kapasitas Dermaga

Bisnis.com,05 Des 2017, 15:17 WIB
Penulis: Abdul Rahman
Pelabuhan Merak di Provinsi Banten./Antara-Weli Ayu Rejeki

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kapal yang beroperasi di jalur penyeberangan Selat Sunda dinilai terlalu banyak, tidak sebanding dengan kapasitas dermaga di pelabuhan tersebut.

Khoiri Sutomo, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau & Penyeberangan, mengatakan jumlah kapal yang beroperasi di rute Merak, Banten-Bakauheni, Lampung sebanyak 68 unit.

Sedangkan jumlah dermaga yang siap dipakai hanya 6 pasang. Akibatnya, waktu operasi kapal per bulan hanya 12 hari. "Idealnya sepasang dermaga untuk 5 kapal plus 1 kapal cadangan. Berarti 6 kapal per dermaga, dikalikan 6 dermaga hanya ideal untuk 36 kapal saja," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (5/12).

PT ASDP Indonesia Ferry selaku operator sebenarnya akan membangun satu pasang dermaga lagi tahun depan. Diperkirakan dermaga 7 tersebut akan rampung pada 2019. Artinya, bakal ada tambahan untuk menampung 6 kapal baru lagi.

Namun, dermaga baru tersebut tetap tidak sebanding dengan jumlah kapal saat ini. Apalagi tahun depan, kata Khoiri, pemerintah akan menambah 14 izin baru lagi. "Sehingga [waktu operasi] hanya 8 hari per bulan. Karena saat ini jumlah dermaga yang siap pakai ada 6 pasang dermaga saja," imbuhnya.

Waktu operasi yang singkat tersebut membuat pengusaha kapal penyeberangan merugi. Pasalnya, terjadi pemborosan dari sisi bahan bakar dan sumber daya manusia.

Khoiri menerangkan, feri merupakan moda transportasi yang unik, karena sekalipun tidak beroperasi tetap membutuhkan biaya operasional. Biaya tersebut untuk menghidupkan genset dan operasional anak buah kapal. Ditambah lagi dengan perawatan (docking) yang dihitung berdasarkan tahun kalender dan bukan jam operasi.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah menyiapkan infrastruktur pelabuhan terlebih dahulu sebelum memberikan izin baru. Dengan demikian kapal bisa beroperasi dengan efektif dan efisien.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan, seiring dengan batalnya pembangunan jembatan di Selat Sunda maka penyeberangan di lintasan tersebut akan dioptimalkan.

Rencananya akan dibangun satu pasang dermaga lagi. Jumlah 7 pasang dermaga diprediksi dapat melayani jumlah penumpang hingga 2032. Selain itu, kolam dermaga yang ada sekarang akan diperdalam agar kapal berbobot besar bisa sandar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini