Harga Bitcoin Sudah Tembus US$12.000

Bisnis.com,06 Des 2017, 12:25 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Ilustrasi/Pando

Kabar24.com, JAKARTA – Bitcoin terus mencetak rekor baru. Harga mata uang digital (cryptocurrency) pagi ini menembus US$12.000 atau setara dengan Rp162 juta (Rp13.500 per dolar AS).

Menurut data CoinDesk, mata uang digital yang paling populer ini menyentuh level tertinggi barunya sepanjang masa di US$12.123,98 pada pukul 10.41 pagi SIN/HK.

Memulai tahun ini dengan nilai hanya kurang US$1.000 per token, popularitas bitcoin melonjak dan menembus US$5.000 pada Oktober. Pada Rabu (29/11), bitcoin berhasil menembus level lima digit yang dinanti-nanti di US$10.000.

Meski sempat turun lebih dari US$1.000 hanya beberapa jam setelahnya, harga bitcoin kembali melonjak dan menembus US$11.700 pada Minggu (3/12).

Dengan lonjakan yang dialami pagi ini, bitcoin pun membukukan total nilai pasar sekitar US$203 miliar. Lonjakan pertumbuhan aset digital ini justru terjadi di tengah skeptisisme dan pertentangan sejumlah pihak terkait masa depannya

Stephen Roach, seorang senior dari Yale University yang juga diketahui sebagai kepala ekonomi di Morgan Stanley, pada Selasa (5/12) menyatakan skeptisismenya terhadap investasi dalam bitcoin.

“Ini adalah konsep yang ‘beracun’ untuk para investor, gelembung spekulatif yang berbahaya,” tutur Roach yang dinilai sebagai salah satu ekonom paling berpengaruh di Wall Street.

“Saya belum pernah melihat grafik dimana pergerakan harga benar-benar memiliki pola vertikal. Dan bitcoin memiliki pola paling vertikal yang pernah saya lihat dalam karir saya,” tambahnya, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (6/12/2017).

Namun di sisi lain, banyak pula pihak yang menyambut hangat keberadaan bitcoin. Bursa penukaran besar seperti CME dan CBOE telah melegitimasi kredensial investasi mata uang tersebut dengan berencana membuat futures bitcoin.

Terkait masa depan bitcoin, banyak juga yang berpendapat bahwa 2018 akan menjadi tahun bagi perusahaan-perusahaan jasa finansial tradisional untuk masuk ke dalam pasar, yang sebelumnya didominasi oleh perusahaan dan pedagang kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini