TRUMP : Sudah Saatnya Akui Yerusalem Ibu Kota Israel

Bisnis.com,07 Des 2017, 09:23 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Ibu Negara Amerika Serikat, Melania Trump, menaiki Air Force One saat mereka berangkat menuju Seoul dari Pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat Yokota berlokasi di Fussa, pinggiran kota Tokyo, Jepang, Selasa (7/11/2017)./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA--Walau memancing kecaman dunia, Presiden AS Donald Trump menegaskan pentingnya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Trump secara resmi mengumumkan pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel meski sejak awal ditentang oleh sejumlah pihak.

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu (6/12) waktu setempat, Trump mengatakan sudah saatnya untuk mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Hari ini Yerusalem adalah kursi bagi pemerintah modern Israel, rumah bagi parlemen Israel, Knesset, rumah bagi Mahkamah Agung," ujarnya sebagaimana dikutip BBC.com, Kamis (7/12/2017).

Dia juga menambahkan Israel memiliki hak untuk menentukan ibu kotanya dan penundaan penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Israel selama ini tidak membawa apa pun dalam mencapai perdamaian.

Menurut Trump, Amerika Serikat tetap berkomitmen pada solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Pemerintah Indonesia sebelumnya mengingatkan bahwa keputusan pemindahan kedutaan besar itu akan memperburuk konflik Palestina-Israel.

"Jelas posisi Pemerintah Indonesia sependapat mendukung Palestina agar Amerika Serikat tak memindahkan kantor kedutaannya (dari Tel Aviv) ke Yerusalem," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, kemarin.

Menurut Kalla, rencana Trump itu akan memperumit konstelasi konflik di Timur Tengah.

"Karena sumber banyak keruwetan itu konflik Palestina-Israel. Akan lebih memperburuk," kata Kalla.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai sikap Trump mempertegas posisi Amerika Serikat dalam konflik Israel dan Palestina.

"Ini menjelaskan kepada dunia bahwa Amerika tidak dalam posisi bisa menyelesaikan konflik Israel-Palestina karena dia adalah bagian dari konflik itu sendiri," kata Dahnil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini