Jakarta Islamic Index Ditutup Menguat 0,07%

Bisnis.com,08 Des 2017, 17:13 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Ilustrasi/Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), berakhir menguat tipis pada perdagangan hari ini, Jumat (8/12/2017).

JII ditutup menguat 0,07% atau 0,49 poin di level 721,25 setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,16% atau 1,15 poin ke level 719,61.

Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak pada kisaran 719,61-723,25.

Dari 30 saham syariah yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 16 saham syariah menguat sedangkan 14 saham lainnya melemah.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang menguat 1,19% menjadi pendorong utama terhadap pergerakan JII pada akhir perdagangan hari ini, disusul saham TPIA (+2,25%) dan PGAS (+3,40%).

Sejalan dengan JII, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,40% atau 24,12 poin di level 6.030,96, setelah dibuka di zona positif dengan penguatan 0,19% atau 11,13 poin di level 6.017,96.

Adapun pada akhir perdagangan kemarin, Kamis (7/12), IHSG ditutup melemah 0,48% atau 28,67 poin ke level 6.006,83.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.013,75 – 6.041,13.

Dari 565 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 165 saham menguat, 169 saham melemah, dan 231 saham stagnan.

Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor konsumer yang menguat 0,90%, diikuti sektor finansial yang naik 0,68%.

Adapun empat sektor lainnya ditutup melemah, didorong sektor aneka industri dengan pelemahan 0,70% dan sektor pertanian yang turun 0,65%.

 

Saham-saham syariah yang mendorong indeks JII hari ini:

Kode

(%)

UNVR

+1,19

TPIA

+2,25

PGAS

+3,40

ICBP

+1,15

 

 

 

 

Saham-saham syariah yang menekan indeks JII hari ini:

Kode

(%)

TLKM

-1,43

ASII

-0,60

LPPF

-2,68

SCMA

-2,00

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini