LIGA ARAB: Trump Dorong Timteng Terjebak Kekerasan Lebih Buruk

Bisnis.com,10 Des 2017, 14:07 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ilustrasi: Sidang Liga Arab/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA--Menteri luar negeri negara-negara Arab menyatakan pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel berisiko menyebabkan Timur Tengah ke dalam kekerasan dan kerusuhan yang lebih buruk.

Pernyataan itu disampaikan para menteri luar negeri yang tergabung dalam Liga Arab sebagaimana dikutip BBC.com, Minggu (10/12/2017).

Disebutkan bahwa pengakuan AS itu juga mengakhiri netralitas AS dalam masalah yang paling sensitif di kawasan tersebut.

Liga Arab mengatakan bahwa saat ini AS tidak dapat diandalkan sebagai penengah dalam perdamaian di Timur Tengah.

Pernyataan 22 negara itu, termasuk sekutu dekat AS, disampaikan setelah kekerasan dan protes di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang telah berlangsung selama tiga hari.

Israel selalu menganggap Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur--yang dikuasai Israel pada perang 1967--sebagai ibu kota masa depan negara Palestina.

Bagi Trump keputusan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah untuk memenuhi janji kampanye dan dia mengatakan "tidak lebih dan tidak kurang merupakan pengakuan atas realitas,"

Namun, pengakuan itu telah memicu kritik keras, termasuk dari berbagai negara termasuk Indonesia.

Resolusi Liga Arab disepakati pada Minggu (10/12) pukul 03.00 waktu Kairo, didukung sejumlah negara sekutu AS, termasuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Yordania, yang telah menyuarakan kekhawatiran mereka.

Dewan keamanan PBB melakukan pertemuan darurat pada Jumat (8/12), dengan 14 negara anggota yang mengecam keputusan Trump.

Tetapi duta besar AS Nikki Haley menuduh PBB telah bias, dengan mengatakan itu "telah menjadi salah satu yang paling memusuhi Israel di dunia," dan AS masih berkomitmen untuk menemukan perdamaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini