Kerugian Peternak Akibat Banjir dan Longsor Pacitan Capai Rp6,5 Miliar

Bisnis.com,10 Des 2017, 07:10 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Warga menyingkirkan material longsor di jalur lintas selatan ((JLS) Pacitan, Jawa Timur, Rabu (29/11)./ANTARA-Destyan Sujarwoko

Bisnis.com, JAKARTA - Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Pacitan pada 29 November 2017 mengakibatkan kerugian di subsektor peternakan hingga Rp6,5 miliar.

Kerugian peternak mencakup kematian ternak sapi155 ekor, kambing 1.961 ekor, dan unggas 6.509 ekor.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (9/12), kerusakan juga terjadi pada sarana prasarana seperti gedung Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB), N2 cair, Kontainer dan Semen Beku, serta total kerusakan pada hamparan Hijauan Pakan Ternak (HPT) seluas 127 ha.

Untuk itu, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir dan longsor pada Sabtu (9/12/2017) di Pacitan.

Dirjen PKH I Ketut Diarmita berharap bantuan dapat membantu meringankan kerugian peternak, serta memberikan semangat kepada peternak untuk mulai beternak lagi.

Pemberian bantuan di antaranya berupa ternak sapi 39 ekor, ternak kambing 40 ekor, 5.000 DOD itik dan 1.500 DOC ayam. Selain itu, bantuan pakan berupa hijauan pakan ternak, juga obat-obatan dan vaksin hewan.

Ditjen PKH juga mengirimkan tenaga medis kesehatan hewan untuk turun ke lapangan membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Bantuan lainnya juga telah dikirim oleh masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah lingkup Ditjen PKH.

"Bantuan yang diberikan kepada masyarakat diharapkan dapat membantu untuk penatalaksanaan bangkai ternak dengan cara penyemprotan desinfektan dan disposal bangkai sesuai SOP. Selain itu juga memberikan bantuan pakan ternak terhadap masyarakat yang kehilangan hamparan hijauan pakan," katanya.

Pelayanan kesehatan hewan secara terpadu terhadap ternak yang masih selamat terus dilakukan oleh Dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan setempat.

Pengamatan terhadap penyakit sebagai bentuk early warning system juga perlu dilakukan untuk mencegah adanya kemungkinan wabah penyakit hewan akibat dampak banjir.

Dengan diberikannya bantuan benih dan bibit Hijauan Pakan Ternak dari pemerintah ini, masyarakat akan segera dapat melakukan penanaman kembali HPT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini