IPO: Jasa Armada Indonesia Oversubscribed Hampir 2 Kali

Bisnis.com,11 Des 2017, 20:03 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Dawam Atmosudiro mengunjungi kantor redaksi Bisnis Indonesia, Senin (20/11)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Penawaran umum saham perdana PT Jasa Armada Indonesia, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II mencatatkan kelebihan permintaan hampir 2 kali.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II Elvyn G Masassya menuturkan, bahwa kelebihan permintaan terhadap saham Jasa Armada Indonesia (JAI) hampir mencapai 2 kali. Permintaan yang paling banyak berasal dari investor institusi ketimbang ritel. Dia mengklaim, harga yang ditawarkan ke investor masuk dalam harga tengah. Adapun harga penawaran saham JAI sekitar Rp325--Rp530.

"Oversubscribed more less dua kali. Harga yang ditawarkan harga tengah," ungkapnya di Jakarta, Senin (11/12/2017).

Ada yang menarik, tutur Elvyn, saham JAI juga digenggam oleh perusahaan asing berbentuk manajer investasi yang berada di Asia. Dia mengaku sangat senang, karena saham yang ditawarkan mencatatkan kelebihan permintaan.

Elvyn menuturkan, meskipun anak usaha perseroan melakukan intial public offering (IPO) pada akhir tahun, akan tetapi permintaan dari domestik dan asing masih sangat bagus. Menurutnya, perseroan akan melakukan penutupan 2017 yang sangat bagus.

Sebelumnya, penawaran saham JAI dilakukan kepada investor yang berada di Jakarta, Kuala Lumpur, Hong Kong dan Singapura. JAI akan menawarkan saham baru sebanyak 1,74 miliar lembar atau sebanyak-banyaknnya 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dia optimistis kapitalisasi pasar JAI akan mencapai Rp2 triliun saat melantai di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut diharapkan Elvyn terjadi pada dua anak perusahaannya yang direncanakan pada tahun depan.

Dua anak usaha Pelindo II yang siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan adalah PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) dan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP). Dia menargetkan raihan kapitalisasi pasar dua calon emiten 2018 yakni Rp4 triliun, masing-masing Rp2 triliun.

Sebagai gambaran, IKT merupakan perusahaan terminal kendaraan di Pelabuhan Priok yang memberikan pelayanan cargodooring, stevedoring, receiving dan delevering dan kini telah memiliki anak usaha di Gresik. Sementara itu, PTP adalah perusahaan dengan pelayanan bongkar muat mulai dari kapal hingga penyerahan ke pemilik barang yang meliputi jasa bongkar muat, jasa penumpukan, dan jasa dermaga.

Setelah membentuk PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII), maka Pelindo II memiliki 17 anak perusahaan yang siap mendorong dan mendukung kinerja perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini