Bisnis.com, BEIJING - Pria di China tiba-tiba saja bisa menghilang setelah tubuhnya ditutupi dengan sebuah kain yang terlihat tembus pandang. Aksi ini bermula setelah beredarnya sebuah video dalam beberapa menit dan juga bukanlah sebuah aksi sulap.
Dilansir Mirror, video jubah menghilang ala Harry Potter ini pada mulanya ada seorang pria paruh baya berjalan di sebuah taman dan memakaikan kain di balik tubuhnya. Setelah dipakai, dia terlihat menghilang.
Video berdurasi 1 menit 21 detik itu muncul di situs Weibo yaitu sebuah situs miccoblogging terpopuler di China dan telah disaksikan 21,4 juta kali. Beredarnya video ini pun tentu saja menghebohkan warganet.
Diketahui, pria paruh baya di video itu bernama Chen Shiqu, seorang Wakil Kepala Departemen Investigasi Kriminal di Kementerian Keamanan Publik. Chen menyebut bahwa jubah menghilang itu bisa bermanfaat bagi dunia militer.
"Ini adalah terobosan baru, kain jubah dibuat dengan teknologi kuantum sehingga membuatnya transparan, bisa memantulkan gelombang cahaya di sekitar orang yang memakainya. Jadi orang yang pakai bisa menghilang," tulis Chen.
"Teknologi ini bisa digunakan di militer. Tentara yang ingin bisa memakai seragam militer siluman ini."
Namun, tidak sedikit juga yang tak percaya dengan jubah menghilang tersebut. Beberapa warganet mencapnya sebagai editan dan tipuan yang bisa dilakukan dengan sebuah perangkat lunak di komputer.
Zhu Zhensong, seorang produser Quantum Video juga menegaskan bahwa tak ada yang namanya jubah menghilang. Dia mengatakan video tersebut telah diubah dan difilmkan dengan kain plastik biru atau hijau.
"Perangkat lunak seperti Adobe's After Effects, Nuke atau Blackmagic Fusion kerap diaplikasikan untuk mengubah latar belakang pembuatan video dan memadukan objek ke dalamnya. Lihat saja film laga," ucap Zhu.
Kendati demikian, banyak juga warganet yang merasa kagum apabila kain menghilang itu benar-benar nyata.
Saksikan videonya di sini: http://www.mirror.co.uk/news/world-news/man-totally-disappears-behind-amazing-11670333
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel