33 Perusahaan Melantai, BEI Pecahkan Rekor 20 Tahun

Bisnis.com,13 Des 2017, 10:50 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (kedua kanan) bersama Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio (kanan), Dirut PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari Dewi (kedua kiri) dan Kepala Departemen Pengawas Pasar Modal 2B OJK Djustini Septiana membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia mencatatkan perdagangan saham perdana dua perusahaan, sehingga jumlah perusahaan yang melantai di pasar modal mencapai 33 emiten sepanjang tahun ini.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengungkapkan bahwa pencatatan PT Dwi Guna Tbk. (DWGL) dan PT Panca Budi Tbk. (PBID) merupakan perusahaan yang ke-32 dan ke-33 sepanjang tahun ini. Dia mengungkapkan, pada 20 tahun lalu, sempat mencatatkan rekor jumlah emiten yang initial public offering (IPO) mencapai 33 perusahan dan kini hal itu terulang kembali.

"Akhirnya BEI bisa cetak 33 saham IPO setelah 20 tahun. 33 perusahaan ini menjadikan pasar modal Indonesia yang terbesar di Asean dalam pencatatan sahamnya," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (13/12/2017).

Adapun, emiten bersandi saham DWGL bergerak di bidang usaha perdagangan batu bara dan jasa pelabuhan. Sementara itu, emiten bersandi saham PBID bergerak di bidang industri dasar dan kimia, lebih spesifik yakni perusahaan plastik.

Kedua emiten baru ini masuk dalam papan pengembangan. Penawaran umum DWGL dan PBID masing-masing mencapai 3,1 miliar dan 375 juta saham, dengan harga penawaran masing-masing Rp150 per saham dan Rp850 per saham.

Tito mengungkapkan hingga akhir tahun ini akan ada sekitar 3--4 perusahaan lagi yang segera melantai di pasar modal. Dia mengungkapkan, bertambahnya emiten-emiten baru di pasar modal akan  meningkatkan kapitalisasi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini