Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BJB Tbk. memasuki tahapan selanjutnya dalam kerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. soal uang elektronik.
Pemimpin Unit Electronic Banking BJB Mersiana Setiarini mengatakan, sebelumnya sudah dijalin kemitraan dalam mekanisme co-branding antara perseroan dengan BMRI. Adapun, yang dikerjasamakan baru-baru ini lebih kepada mekanisme white labelling.
“Kami maunya yang sekarang ini white labeling sehingga kami dapat menjadi issuer bagi kartu yang elektronik BJB sendiri. White labelling ini yang dikerjasamakan adalah infrastrukturnya masih memakai infrastruktur Bank Mandiri,” ucapnya kepada Bisnis, di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Bank BJB sedang mengurus perizinan penerbitan kartu uang elektroniknya sendiri kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indoensia. Ditanya kapan izin ini selesai, Mersiana tidak menyebutkan estimasi waktu tertentu.
Saat ini, BMRI memasarkan kartu uang elektronik dengan nama E-Money. Tahun lalu, Bank Mandiri dan Bank BJB sudah menjalin co-branding. Kartu E-Money BJB dijual melalui kantor- cabang BJB tersebar di Jawa Barat, Banten, dan DKI.
Direktur Konsumer BJB Fermiyanti mengatakan kerja sama dengan Mandiri bagian dari upaya mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). “Tahap awal, kami harapkan E-Money Mandiri – BJB ini akan terjual 80.000 keping dalam lima tahun pertama,” tuturnya.
Bank Mandiri sengaja bersinergi dengan BPD guna memperbesar pangsa pasar kartu prabayar E-Money. Cara ini diyakini efektif mengingat BPD adalah mitra pemerintah daerah dalam mengelola berbagai sumber daya guna meningkatkan kualitas layanan publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel