Rekomendasi Pasar Obligasi: Investor Cenderung Menahan Diri

Bisnis.com,13 Des 2017, 09:51 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
 
Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin kembali bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bevariasi di tengah pelaku pasar yang menahan diri untuk melakukan transaksi jelang dimulainya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. 

I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan bahwa kecilnya volume perdagangan pada perdagangan kemarin serta secara teknikal harga SUN yang sudah memasuki area overbought mendorong adanya aksi ambil untung yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 5 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-2 tahun) turun berkisar antara 2 - 4 bps dengan harga naik hingga sebesar 3 bps. 

Adapun, secara teknikal, harga SUN keseluruhan tenor masih berada di area jenuh beli (overbought) mendorong peluang aksi ambil untung oleh investor.

"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN masih akan bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penurunan didorong oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika," ungkapnya dalam riset harian, Rabu (13/12/2107). 
 
Kemarin, rupiah ditutup naik 22 poin atau melemah 0,02% ke level 13.574, setelah bergerak di kisaran 13.546 - 13.581. Pelemahan kurs juga terjadi pada Peso Philippina (PHP) dan Rupee India (INR).
 
Sementar itu, mata uang yang menguat yakni Baht Thailand (THB), Yen Jepang (JPY), dan Dollar Taiwan (TWD).
 
"Adapun harga SUN dengan denominasi dollar Amerika juga kami perkirakan akan mengalami penurunan harga di tengah surat utang global cenderung mengalami kenaikan imbal hasil," lanjutnya.

Sejumlah seri yang direkomendasikan hari ini yakni seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0065, FR0068, dan FR0072.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini