KABAR GLOBAL 15 DESEMBER: Ketika Bank Sentral AS Masih Ragu, Asia Tumbuh Melambat

Bisnis.com,15 Des 2017, 08:48 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai Bank Sentral AS yang masih ragu-ragu serta pertumbuhan upah riil di Asia yang diperkirakan melambat mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Jumat (15/12/2017).

Berikut rangkuman berita mancanegara di sejumlah media nasional:

Ketika Bank Sentral Masih Ragu. The Fed telah memilih untuk mempertahankan proyeksi kenaikan suku bunganya tahun depan. Keraguan terhadap dampak reformasi perpajakan Paman Sam, menjadi salah satu alasan Bank Sentral AS mempertahankan kebijakannya tersebut. (Bisnis Indonesia)

Asia Tumbuh Melambat. Pertumbuhan upah riil kawasan Asia diperkirakan tumbuh melambat. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan kawasan lain, pertumbuhan di Benua Kuning menjadi yang tertinggi di dunia. (Bisnis Indonesia)

ISIS Ancam Serang Amerika Pasca Pengakuan Yerusalem Ibu Kota Israel. ISIS mengancam akan menyerang daratan Amerika Serikat (AS) sebagai pembalasan atas keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal tersebut diungkapkan dalam salah satu akun media sosial kelompok tersebut pada hari Kamis (14/12) meski tanpa memberi rincian apapun. (Bisnis.com)

Respons The Fed, Bank Sentral China Menaikkan Bunga. Arah kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) sesuai ramalan. The Federal Reserve memutuskan kembali mengerek suku bunga acuan seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi AS. (Kontan)

Airbus Pangkas Produksi. Airbus SE tengah mempertimbangkan rencana untuk memotong produksi pesawat super jumbo tipe A380. Produsen pesawat asal Prancis ini akan memproduksi A380 menjadi enam unit atau tujuh unit pesawat per tahun. (Kontan)

Disney Menaikkan Harga. Kesepakatan bisnis antara Walt Disney Corporation dengan Twentieth Century Fox Film Corporation belum usai. Yang terbaru, Walt Disney menaikkan penawaran unit bisnis media milik Rupert Murdoch itu lebih dari US$ 75 miliar, dari sebelumnya US$ 60 miliar. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini