Digitalisasi Pariwisata Tingkatkan Jumlah Wisatawan ke Indonesia

Bisnis.com,15 Des 2017, 11:09 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Wisatawan berada di kawasan Pantai Bebas Danau Toba, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (27/10). Pemerintah terus melakukan pengembangan pariwisata ke Danau Toba diantaranya membangun infrastruktur menuju kawasan Danau Toba, yang kini menjadi salah satu dari 10 tujuan wisata prioritas di Indonesia. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Bisnis.com, JAKARTA--Digitalisasi pada industri pariwisata Indonesia telah membuat jumlah kunjungan wisatawan tumbuh hingga 24% dibandingkan negara lainnya seperti Thailand yang hanya tumbuh 6,69%, Singapura 3,83% serta Malaysia 0,87% sepanjang tahun 2017.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukan kunci untuk mendorong para wisatawan asing agar banyak berkunjung ke Indonesia adalah dengan mendigitalisasi seluruh tempat pariwisata. Menurutnya, setelah berhasil melakukan digitalisasi, kini destinasi wisata Indonesia mendapatkan pengakuan dunia.

"Tahun ini, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia itu tumbuh cukup besar. Bahkan kita mengalahkan negara lain di Asia seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Ini akan kita jaga terus," tuturnya, Jumat (15/12/2017).

Dia menjelaskan dewasa ini era digitalisasi sudah dimulai di Indonesia. Arief mengemukakan jika sektor pariwisata tidak ikut arus digitalisasi maka industri itu akan mati perlahan, karena itu dia akan terus mendorong pariwisata untuk terdigitalisasi.

"Jadi kalau kita mau buat branding pariwisata, harus bisa menciptakan trending dulu. Saya yakin keindahan objek wisata Indonesia yang telah dibagikan ke media sosial dapat menjadi viral," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan pihaknya akan terus mendukung program dari Kementerian Pariwisata dengan cara membangun infrastruktur telekomunikasi ‎di sejumlah destinasi wisata, sehingga dapat menjamin ketersediaan akses Internet yang cepat.

"Jadi sebanyak 73% pelancong di dunia sangat a‎ktif bermain di media sosial dan 87% pelancong memasukkan smartphone sebagai perangkat yang wajib dibawa saat liburan. Jadi memang tepat kalau hari ini kita harus mendigitalisasi industri pariwisata," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini