Gubernur Pastika Yakinkan Erupsi Gunung Agung Tidak Sebesar 1963

Bisnis.com,15 Des 2017, 16:27 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menjajal mobil listrik ZBee buatan Banyuwangi yang dimiliki pengusaha Swedia/Bisnis-Feri Kristianto

Bisnis.com, DENPASAR—Gubernur Bali Made Mangku Pastika meyakinkan konsul negara sahabat di Bali bahwa jika Gunung Agung erupsi tidak akan sebesar erupsi 1963.

Penegasan itu disampaikan berdasarkan hasil beberapa kali belajar ilmu vulkanologi. Menurutnya, kondisi Gunung Agung masih akan seperti sekarang karena tenaga untuk meletuskan gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut tidak terlalu besar.

“Sekarang pun akan terus begitu kira-kira [erupsi kecil],” jelasnya di hadapan konsul negara sahabat di Bali, Jumat (15/12/2017).

Karena itu, pihaknya menyakinkan bahwa kondisi Gunung Agung tidak seperti 1963. Struktur gunung sangat beda dan lama waktu untuk cukup meletus tidak seperti 1963.

Pastika juga menyakinkan bahwa Bandara Ngurah Rai tidak akan ditutup lagi seperti ketika November 2017.

Salah satu pertimbangannya karena dari perkiraan BMKG, sampai Juni 2018, arah angin berembus ke Barat dan tidak ke Selatan. Adapun posisi Bandara Ngurah Rai berada di Bali bagian Selatan.

“Penutupan bandara hanya 2,4 hari dalam tiga bulan sejak ditetapkan awas. Saya yakin tidak akan ditutup lagi,” jelasnya.

Dengan pertimbangan itulah pihaknya meminta bantuan konsul di Bali agar menyebarkan informasi positif soal kondisi Pulau Dewata.

Ditegaskannya bahwa Bali aman dan hanya radius 8 km dari puncak gunung yang masuk zona bahaya.

Bahkan, lanjutnya, di Karangasem masih ada 6 desa aman dari 78 desa. Bahkan dari desa yang dinyatakan tidak aman, masih ada banjar (dusun) yang aman.

“Jadi berita itu yang harus disebarkan ke seluruh dunia," ujarnya.

Menurutnya, situasi di Bali terutama industri pariwisata masih buruk karena berita yang menyebar tidak sesuai kondisi nyata melainkan kebanyakan hoaks. Pastika meminta mulai sekarang konsul negara sahabat membantu menyebarkan atau memviralkan kondisi Bali sebenarnya.

Dia khawatir kompetitor memanfaatkan kondisi  Bali saat ini karena nama Pulau Dewata sudah terkenal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini