Merger Belum Jelas, Modal BNI Syariah Diperkuat

Bisnis.com,15 Des 2017, 12:14 WIB
Penulis: Fahmi Achmad

Bisnis.com, LONDON-- Manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berencana memperkuat permodalan anak usahanya yaitu PT Bank BNI Syariah pada tahun depan.

Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI mengatakan pihaknya masih menanti kejelasan rencana merger anak usaha bank BUMN bidang syariah.

Kementerian BUMN saat ini tengah memproses rencana merger empat bank syariah yang merupakan anak usaha dan unit usaha bank-bank pelat merah, yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BRI Syariah, PT Bank BNI Syariah, dan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN).

Ada wacana dari pemerintah untuk melakukan merger antara BNI Syariah dengan BTN Syariah.

"Sepertinya belum, dan itu masih jauh. Saya mau suntik modal dulu tahun depan," kata Baiquni ketika ditemui di London, Kamis (14/12/2017).

Adapun kinerja BNI Syariah tercatat cukup signifikan dengan membukukan laba bersih senilai Rp246 miliar per kuartal III/2017, tumbuh 14,6% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.

Plt. Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut terutama disokong oleh ekspansi pembiayaan dan peningkatan komposisi dana murah. "Juga efisiensi operasional yang terus terjaga," ujarnya, Kamis (19/10/2017).

Adapun, aset BNI Syariah per akhir kuartal III/2017 tercatat senilai Rp32 triliun, tumbuh 19,4% dibandingkan dengan posisi aset pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp26,8 triliun.

Pertumbuhan aset berjalan seiring dengan penyaluran pembiayaan, yang hingga akhir kuartal III/2017 mencapai Rp22,5 triliun.

Dari total pembiayaan tersebut, sebanyak 52,7% mengalir ke segmen Konsumer, disusul oleh pembiayaan ritel produktif dan SME sebesar 21,8%, pembiayaan komersial sebesar 18,1%, pembiayaan mikro sebesar 5,9%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card sebesar 1,5%.

Sementara itu, dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah per akhir kuartal III/2017 tercatat mencapai Rp27,6 triliun. Nilai tersebut tumbuh 21,05% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama pada tahun lalu yakni Rp22,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini