Stok di Jepang Meningkat, Harga Karet Akhiri Reli

Bisnis.com,15 Des 2017, 14:59 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Reli harga karet berakhir pada perdagangan hari ini, Jumat (15/12/2017), menyusul laporan kenaikan stok karet mentah di Jepang.

Harga karet untuk pengiriman Mei 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 0,24% atau 0,50 poin di level 204,80 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya harga karet kontrak Mei dibuka turun 0,15% atau 0,30 poin di level 205, setelah pada perdagangan Kamis (14/12/2017) berakhir menguat 0,54% atau 1,10 poin di level 205,30 yen per kg.

Sepanjang perdagangan hari ini, karet bergerak di kisaran 204,50-206,30. Pelemahan karet hari ini mengakhiri reli selama tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Menurut Takaki Shigemoto, analis perusahaan riset JSC di Tokyo, harga karet hari ini terdampak kenaikan jumlah persediaan di Jepang.

“Kenaikan stok di Jepang menunjukkan bahwa suplai dari produsen-produsen Asia Tenggara berlimpah,” ujar Shigemoto, seperti dikutip dari Bloomberg.

Data Rubber Trade Association Jepang menunjukkan, jumlah stok karet mentah di pergudangan negeri sakura meningkat 9,6% dibandingkan dengan periode sebelumnya menjadi 9.303 metrik ton pada 30 November.

Turut menekan karet, nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,14% atau 0,16 poin ke posisi 112,23 per dolar AS pada pukul 13.45 WIB, setelah pada Kamis (14/12) berakhir terapresiasi 0,13% di posisi 112,39.

Seperti diketahui, penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi menurun.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Mei 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

15/12/2017

204,80

-0,24%

14/12/2017

205,30

+0,54%

13/12/2017

204,20

+0,10%

12/12/2017

204,00

+0,49%

11/12/2017

203,00

-0,54%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini