Penetrasi Ekspor, TMMIN Siap Tambah Varian Mobil Standar Euro 6

Bisnis.com,18 Des 2017, 18:09 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Pekerja merakit mobil. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mengatakan kemungkinan akan merakit sedan Vios dan hatchback Yaris dengan spesifikasi emisi gas buang Euro 6. Namun, hal ini masih perlu melihat kebutuhan negara tujuan.

Wakil Presiden Direktur TMMIN Edward Otto Kanter mengatakan bahwa secara internal, pabrik perakitan Toyota sudah siap. Sebab mesin Yaris dan Vios serupa dengan mobil serbaguna (MPV) Sienta, yakni tipe 2NR-FE.

TMMIN sebelumnya sudah mengapalkan Sienta dengan standar emisi gas buang tertinggi saat ini per Agustus 2017. Setiap bulan mobil ini diekspor secara utuh atau completely built up (CBU) sebanyak 30—50 unit.

Sejauh ini, TMMIN mengekspor Vios dan Yaris untuk negara di kawasan Timur Tengah dan Brunei. Negara-negara tersebut masih menggunakan standar emisi Euro 4. “Tergantung negara tujuannya, karena itu kan tidak murah [produksi mobil Euro 6],” kata Edward kepada Bisnis, Senin (18/12).

Edward menjelaskan produksi mobil Euro 6 mahal karena harus mengimpor bensin untuk keperluan pengujian kendaraan. Seperti diketahui, Indonesia saat ini masih menggunakan bahan bakar standar Euro 2.

Pada tahun depan, pemerintah akan mulai memasarkan bahan bakar dengan standar Euro 4. Penyediaan bahan bakar tersebut akan dilakukan secara bertahap, di mana Pulau Jawa menjadi prioritas.

Hal ini sesuai dengan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru. Beleid ini telah disahkan pada kuartal kedua tahun ini.

Namun untuk penerapan Euro 6, pemerintah belum memiliki rencana. Padahal menurut Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto, penggunaan standar emisi tinggi akan menambah peluang ekspor mobil rakitan Indonesia.

Apalagi Indonesia tengah aktif menambah panjang daftar negara yang masuk ke dalam perjanjian perdagangan bebas (FTA). Dengan demikian harga mobil dari Tanah Air akan kompetitif.

Adapun meski siap dengan tiga produk yang memiliki standar emisi Euro 6. TMMIN belum percaya diri mengincar negara maju seperti di kawasan Eropa. Selain emisi, negara-negara di kawasan tersebut juga memiliki standar keamanan yang jauh lebih tinggi.

Director Administration, Corporate, & External Affairs TMMIN Bob Azzam mengatakan bahwa Toyota memiliki basis produksi untuk setiap wilayah. Artinya memasok mobil ke kawasan Eropa, perlu ada diskusi dengan pabrik perakitan di sana.

Dia mengistilahkan kawasan Eropa sebagai yesterday country. Artinya bukan negara yang masih seksi untuk industri otomotif. Pasar negara itu terbilang besar, tetapi pertumbuhannya tidak semenarik negara berkembang.

Menurut dia, perusahaan lebih baik fokus terhadap negara berkembang seperti India, Thailand, dan Vietnam. Negara tersebut memiliki pasar besar dan potensi tumbuh. “Kami fokus ke negara yang punya free trade agreement [FTA]. Boleh cari yang susah, tapi yang gampang harus kita dapatkan,” kata Bob.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini