Bank Dunia Angkat Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China Tahun 2017

Bisnis.com,19 Des 2017, 16:32 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Aktivitas kapal kargo China/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk tahun 2017 menjadi 6,8% dari proyeksi sebelumnya yakni 6,7% pada Oktober.

Penaikan proyeksi dilakukan seiring dengan konsumsi swasta dan perdagangan luar negeri yang menopang pertumbuhan.

Meski demikian, lembaga keuangan internasional tersebut mempertahankan proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China untuk tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebesar 6,4% dan 6,3%.

Hal ini diakibatkan kebijakan moneter yang kurang akomodatif serta upaya pemerintah menahan kredit dan mengendalikan utang. Risiko penurunan utama terhadap proyeksi tersebut adalah utang sektor non-finansial yang masih meningkat serta ketidakpastian seputar harga perumahan.

“Meski terjadi perlambatan baru-baru ini, kredit terus tumbuh jauh lebih cepat daripada PDB. Outstanding bank loan mencapai 150% dari PDB pada November 2017, naik dari 103% pada akhir 2007,” jelas Bank Dunia dalam laporan China Economic Update, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/12/2017).

Perekonomian China tumbuh lebih cepat dari perkiraan yakni 6,9% selama sembilan bulan pertama tahun ini, namun kampanye pemerintah Beijing untuk mengurangi risiko pada sektor keuangan telah mendorong naik biaya pinjaman, sekaligus meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan PDB dapat mencapai puncaknya tahun depan.

Namun kuatnya pertumbuhan sepanjang tahun ini telah memberi kesempatan bagi para pembuat kebijakan untuk mempercepat upaya penurunan utang. “Hal tersebut kemungkinan muncul dengan mengorbankan pertumbuhan PDB yang lebih lambat dalam jangka dekat meski akan memperbaiki prospek ekonomi jangka panjang China,” lanjut Bank Dunia.

Menurut laporan tersebut, risiko eksternal terhadap ekonomi China mencakup potensi kebijakan perdagangan yang lebih ketat di negara-negara ekonomi maju serta ketegangan geopolitik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini