Indeks Hang Seng Tergelincir Turun Bersama Bursa Saham China

Bisnis.com,20 Des 2017, 16:18 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Indeks Hang Seng/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan Hong Kong berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (20/12/2017), saat pelemahan pada saham finansial dan teknologi informasi (TI) mengimbangi penguatan saham properti dan utilitas.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Hang Seng ditutup turun tipis 0,07% atau 19,57 poin di 29.234,09, setelah dibuka dengan pelemahan 0,19% atau 54,37 poin di posisi 29.199,29.

Koreksi Hang Seng pada perdagangan hari ini sekaligus mengakhiri penguatan selama dua hari berturut-turut sebelumnya. Sebanyak 27 saham menguat, 21 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 51 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.

Dilansir Reuters, sub indeks Hang Seng yang melacak saham energi naik 0,2%, sektor teknologi informasi (TI) turun 0,78%, sektor finansial turun 0,33%, dan sektor properti naik 0,31%.

Saham Tencent Holdings Ltd. dan AIA Group Ltd. yang masing-masing turun 0,95% dan 0,87% menjadi penekan utama terhadap koreksi Hang Seng pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, saham dengan persentase penurunan terbesar adalah Country Garden Holdings Co. Ltd. (-2,74%), Geely Automobile Holdings Ltd. (-1,19%), dan China Life Insurance Co. Ltd. (-1,02%).

Indeks Hang Seng telah naik 32,97% sepanjang tahun ini, sedangkan nilai pasar indeks Hang Seng telah naik 1,36% menjadi HK$19,15 triliun sepanjang pekan ini.

Di China, indeks Shanghai Composite berakhir melemah 0,27% atau 8,93 poin di level 3.287,61, setelah dibuka naik tipis 0,01% atau 0,20 poin di level 3.296,74. Pada perdagangan Selasa (19/12), indeks Shanghai berakhir menguat 0,88% di posisi 3.296,54.

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechips berakhir turun 0,12% atau 4,84 poin di level 4.030,49, setelah pada perdagangan kemarin ditutup menguat 1,26% atau 50,04 poin di posisi 4.035,33.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini