Profindo Sekuritas: IHSG Lanjutkan Koreksi, Rekomendasi Saham BBTN, TRAM & IIKP

Bisnis.com,21 Des 2017, 08:33 WIB
Penulis: Fajar Sidik
Pengunjung beraktivitas di dekat layar papan elektronik yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (23/10)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - IHSG pada perdagangan bursa saham hari ini, Kamis (21/12/2017) diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan.

Dimas WP Pratama, Technical Analyst Profindo Sekuritas menjelaskan Wallstreet berakhir melemah di tengah disetujuinya reformasi pajak oleh Kongres dan DPR karena investor telah mengantisipasi hal tersebut. Indeks S&P 500 telah menguat hingga 4.5% sejak November akibat sentimen reformasi pajak.

Dari sisi ekonomi existing home sales AS meningkat ke level 5.81 juta unit di bulan November yang lebih tinggi dari estimasi 5.54 unit. Indeks Dow Jones -0.11%, S&P 500 -0.08% dan Nasdaq -0.04%

Bursa Eropa juga kompak ditutup pada zona merah akibat sentimen dari penguatan nilai tukar Euro yang dapat menurunkan prospek saham eksportir. Dari sisi ekonomi Jerman mencatatkan PPI bulan November hanya tumbuh 0.1% MoM dibawah estimasi yang akan naik 0.2% MoM. Indeks FTSE 100 -0.25%, DAX -1.11%, CAC 40 -0.56% dan Stoxx 600 -0.68%.

Harga minyak mentah dunia melanjutkan penguatan setelah EIA merilis data pasokan minyak mentah AS yang turun sebanyak 6.5 juta barel dibandingkan dengan estimasi yang akan turun 3.8 juta barel.

IHSG berakhir melemah di perdagangan kemarin akibat profit taking. Indeks tertekan pelemahan sembilan sektor terutama sektor agri -2.12% dan aneka industry -2.04%. Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 423 miliar di seluruh pasar. Indeks membentuk bearish one black crow yang mengindikasikan potensi pelemahan.

Indikator stochastic deadcross di area jenuh beli dengan RSI dan MFI bergerak turun. Kami perkirakan indeks masih akan melanjutkan pelemahan.

Saham yang dapat diperhatikan hari ini:

BBTN (buy)

TRAM (buy)

KREN (buy)

IIKP (buy)

INAF (SoS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini