Anies Teruskan Proyek Terowongan Pengendali Banjir Jokowi

Bisnis.com,21 Des 2017, 12:38 WIB
Penulis: JIBI
Warga membersihkan sampah saat banjir menggenangi kawasan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Minggu (26/2). Banjir sejak Sabtu (25/2) malam tersebut akibat dari debit air Kali Sunter yang terletak di sekitar lokasi meluap dan menggenangi permukiman warga. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana melanjutkan proyek pembangunan terowongan pengendali banjir atau dinamakan Jakarta Integrated Tunnel (JIT). Proyek ini akan digarap oleh PT Antaredja Mulia Jaya.

"Kemungkinam di pertengahan tahun depan, kami akan groundbreaking," kata Komisaris Utama PT Antaredja Mulia Jaya M. L. Wibisono di Balai Kota DKI, Rabu (20/12/2017).

Wibisono mengatakan, ada dua terowongan yang dibangun, yaitu JIT Ulujami-Tanah Abang untuk mengendalikan Kali Pesanggrahan dan JIT Balekambang-Manggarai untuk mengendalikan Kali Ciliwung.

"Kalau dua sungai itu sudah kami atasi, banjir di Jakarta akan berkurang 60-80 persen," kata Wibisono.

Kedua rute tersebut memiliki panjang masing-masing 12 kilometer dengan diameter 12 meter. Rinciannya, 9 kilometer untuk jalan tol dan 3 kilometer untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial. Di ujung kedua terowongan nantinya akan dibangun waduk guna menampung air.

Berbeda dengan deep tunnel yang pernah direncanakan Jokowi. JIT hanya memiliki kedalaman 15 meter dari permukaan tanah. Sedangkan deep tunnel bisa mencapai 60 meter. Terowongan itu akan terbagi ke dalam dua bagian. Bagian atasnya untuk jalan tol yang terintegrasi dengan enam ruas tol dalam kota, sedangkan bagian bawah berfungsi sebagai saluran air.

Selain memiliki fungsi sebagai jalan tol dan pengendali banjir, Wibisono mengatakan, air dalam saluran terowongan bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku air bersih. Aliran airnya juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik sebesar 600 megawatt.

Rencananya, proyek pengendali banjir Anies Baswedan ini menelan biaya sebesar Rp 40 triliun dan didanai oleh pihak swasta dengan skema public private partnership. "Tidak akan membebani APBD dan APBN," ujarnya.

Pembangunannya sendiri ditargetkan rampung dalam tiga tahun atau pada 2021.
.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini