Inggris Ingin Rusia Berhenti Ganggu Stabilitas Eropa

Bisnis.com,22 Des 2017, 17:07 WIB
Penulis: Annisa Margrit
Boris Johnson/Reuters-Neil Hall

Bisnis.com, JAKARTA - Inggris meminta Rusia untuk berhenti mengganggu kestabilan Eropa.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengaku ingin berbicara masalah sensitif dengan Rusia, termasuk pencaplokan Krimea dari Ukraina. Reuters melansir Jumat (22/12/2017), hal itu disampaikan Johnson ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam kunjungan pertamanya ke Negeri Beruang Merah.

Kunjungan tersebut dilakukan di tengah kurang harmonisnya hubungan London dan Moskow terkait perbedaan pendapat mengenai Ukraina, Suriah, dan hal-hal lainnya.

Adapun Rusia membantah tudingan tersebut dan menolak disebut ikut campur dalam urusan politik berbagai negara Eropa. Pemerintah Rusia juga membantah telah mendukung berbagai serangan siber dan kampanye disinformasi.

"Hubungan kami dengan Rusia tidak bisa disebut business as usual jika Rusia terus berupaya mengganggu stabilisasi negara-negara Eropa, termasuk Ukraina," papar Jhonson.

Sementara itu, Lavrov mengakui hubungan kedua negara sedang berada di titik yang sangat rendah. Tetapi, dia menegaskan hal itu bukan disebabkan oleh Rusia.

"Anda dan kolega Barat lainnya memiliki pandangan mengenai mengapa situasi seperti ini terjadi dan memilih untuk menyampaikannya kepada publik. Kami ingin berbicara mengenai hal-hal ini secara langsung," kata Lavrov.

Sebelum kunjungan tersebut, Johnson sudah menyampaikan kepada media bahwa Inggris tidak menyetujui banyak hal yang telah dilakukan oleh Rusia. Pencaplokan Krimea dari Ukraina dan aktivitas siber Rusia adalah beberapa di antaranya.

Tetapi, dia juga mengharapkan hubungan kedua negara dapat membaik dan sejalan. Pasalnya, hal itu sangat penting untuk menjaga keamanan internasional.

Johnson menambahkan dia ingin berbicara dengan Moskow untuk melakukan kerja sama terkait kesepakatan nuklir antara Iran dan negara-negara mitranya, ancaman yang datang dari Korea Utara, dan masalah keamanan di Piala Dunia 2018 yang bakal digelar di Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini