Penguatan Komoditas Topang Indeks Stoxx di Awal Perdagangan

Bisnis.com,27 Des 2017, 15:53 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (27/12/2017) di tengah penguatan harga komoditas meskipun saham teknologi turun karena investor bereaksi terhadap laporan permintaan untuk iPhone X yang lebih rendah dari perkiraan.

Indeks Stoxx Europe 600 terpantau menguat 0,20% atau 0,80 poin ke level 391,08 pada pukul 15.33 WIB setelah dibuka melemah 0,12%, didukung oleh saham pertambangan dan minyak yang kuat karena logam dan harga minyak mentah menguat.

Komoditas membantu kenaikan pada indeks Stoxx. Saham pertambangan naik setelah harga logam mencapai level tertingginya dalam 3,5 tahun terakhir berkat prospek pertumbuhan  yang kuat dari China.

Sementara itu, saham emiten minyak juga berkontribusi terhadap kenaikan indeks menyusul penguatan harga minyak mentah yang didorong oleh ledakan pipa minyak di Libya.

Namun, anjloknya produsen semikonduktor membatasi kenaikan. Austria Microsystems, saham teknologi Eropa yang berkinerja terbaik tahun ini, merosot 12%, sedangkan Dialog Semiconductor turun 3,5%, penurunan terbesar pada indeks Stoxx.

Tech adalah sektor dengan kinerja terburuk di Eropa karena pasar mengikuti penurunan pada pemasok iPhone Asia setelah laporan bahwa permintaan untuk iPhone X baru sejauh ini telah lebih lemah dari perkiraan. nL4N1OQ37C]

Produsen chip Infineon dan STMicro turun masing-masing 1% dan 1,5% ke dasar indeks Jerman dan Prancis. Produsen wafer silikon, Siltronic, juga menjadi penekan utama di bursa Eropa.

Sementara itu, produsen mobil asal Jerman BMW dan Daimler naik 0,7% dan 0,9%  naik ke puncak indeks DAX. Kedua perusahaan mengatakan pada akhir Jumat bahwa reformasi pajak AS akan meningkatkan laba tahun 2017 menjadi masing-masing 1,55 miliar dan 1,7 miliar euro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini