Israel Akan Bangun Stasiun Trump di Yerusalem

Bisnis.com,28 Des 2017, 12:21 WIB
Penulis: Newswire
Warga Palestina menonton televisi menyiarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpidato dimana ia diharapkan mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai ibukota Istael, di Kota Tua Yerusalem, Rabu (6/12/2017). /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan Israel ingin membangun stasiun kereta di Yerusalem dan menamakannya Donald Trump.

Menteri Perhubungan (Menhub) Israel Yisrael Katz mengatakan dia ingin menghormati Presiden AS Donald Trump atas keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, demikian dilansir BBC, Rabu (27/12/2017) waktu setempat.

Stasiun itu rencananya dibangun di Western Wall, bagian paling suci di mana orang-orang Yahudi diizinkan untuk berdoa. Terkait rencana itu, Israel juga ingin menggali terowongan di bawah Kota Tua Yerusalem sebagai jalur kereta.

Proyek tersebut akan menjadi bagian dari perpanjangan jalur kereta cepat dari Tel Aviv, yang bakal dibuka tahun depan.

Penggalian yang dilakukan di komplek belakang Western Wall, yang disebut sebagai Haram al Sharif oleh para muslim dan dikenal sebagai Temple Mount oleh orang Yahudi, telah memicu kemarahan Palestina. Unesco, yang sudah mencanangkan Kota Tua Yerusalem sebagai situs Warisan Dunia, juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai rencana ini.

Katz menyatakan perpanjang jalur tersebut merupakan proyek nasional terpenting bagi kementeriannya. Dia mengaku telah menyetujui rekomendasi untuk membangun terowongan sepanjang 3 kilometer dari stasiun Binyanei HaUma di Yerusalem Barat ke Western Wall, yang berada di wilayah Yerusalem Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini