Korsel Siapkan Pasukan Elit Hadapi Serangan Siber

Bisnis.com,28 Des 2017, 13:38 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah meningkatnya potensi serangan siber, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menggelar program Best of the Best untuk melatih generasi mudanya menghalau serangan dari Korea Utara (Korut).

Program yang didanai oleh Pemerintah Korsel itu melatih pasukan siber elit yang mampu dan ingin mempertahankan negaranya dari serangan siber, yang sebagian besar diyakini datang dari Korut.

"Ada ribuan serangan siber di Korsel setiap harinya dan sebagian besar tidak pernah masuk berita. Keamanan informasi adalah dasar dari pengembangan ekonomi," ujar pengelola Best of the Best Kim Jin Seok seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (28/12/2017).

Program itu dimulai pada 2010 ketika para hacker Korut beralih menyasar perusahaan swasta Korsel setelah sebelumnya hanya menjadikan Pemerintah Korsel sebagai target. Pentingnya upaya menjaga keamanan siber dirasakan ketika jaringan tiga stasiun televisi dan dua bank mati, sedangkan beberapa ATM dan portal online banking mengalami kerusakan, pada 2013.

"Saat itulah kami memahami betapa rentannya kami," ungkap perwakilan badan keamanan dan internet Korsel Lee Dong Geun.

Lulusan program ini akan berkompetisi dengan para peretas dari Korut, yang juga dilatih secara intensif.

Korut telah dituding melakukan serangan siber ke pencurian dana senilai US$81 juta dari bank sentral Bangladesh pada Maret 2016 dan serangan virus WannaCry pada awal tahun ini. Tuduhan-tuduhan itu seluruhnya dibantah oleh Pemerintah Korut.

Kelas-kelas Best of the Best dipenuhi oleh layar komputer yang menampilkan data real time terkait aktivitas online dan tanda-tanda ancaman. Pesertanya mulai dari murid SMA hingga mereka yang sudah masuk kepala dua.

Program yang diberikan juga menjadi peluang bagi penduduk Korsel yang ingin belajar dari para ahli TI di negara itu. Sertifikat yang diperoleh dari program tersebut mendapat penghargaan yang tinggi dari korporasi, sehingga bisa membantu di tengah ketatnya persaingan lapangan kerja di Korsel.

Sejarawan militer Korsel Andrew Salmon menilai serangan siber Korut merupakan manifestasi modern terhadap taktik tradisional negara itu. Dia menjelaskan serangan tak terduga sudah lama dilakukan Korut, bermula dari para sejarah para pemimpinnya sebagai gerilyawan.

"Untuk negara lemah yang melawan negara kuat, serangan siber sangat efektif dalam hal biaya, mudah dibantah, dan risiko perlawanan baliknya rendah," papar Salmon.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini