Jelang Pemilu, Malaysia Soroti Penyebaran Berita Palsu

Bisnis.com,05 Jan 2018, 18:04 WIB
Penulis: Newswire
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak/straitstimes.com

Bisnis.com, JAKARTA - Penyebaran berita palsu turut menjadi sorotan di Malaysia seiring persiapan Negeri Jiran menghadapi pemilu dalam waktu dekat.

Koalisi Barisan Nasional telah meluncurkan portal yang khusus ditujukan untuk melawan penyebaran berita bohong. Bloomberg melansir, Jumat (5/1/2018), Perdana Menteri (PM) Najib Razak menyebut portal yang disebut TheRakyat itu sebagai langkah signifikan bagi koalisi Barisan Nasional untuk menghadapi Pemilu pada Agustus 2018.

"Kita tahu pada Pemilu ke-13, kita menjadi korban berita-berita palsu," ujarnya dalam peluncuran TheRakyat, Rabu (3/1).

Najib menyinggung isu pemadaman listrik di bilik-bilik suara dan opini yang menyatakan bahwa hal itu membuat sebagian suara tidak dihitung.

"Kami meyakini hal ini akan kembali terjadi pada Pemilu ke-14. Untuk itulah kita membutuhkan platform untuk berhubungan dengan rakyat," tambahnya.

Dominasi koalisi partai penguasa, yang sudah berlangsung selama 60 tahun, menjadi pertaruhan dalam Pemilu kali ini. Di bawah kepemimpinan Najib, mereka mengalami kekalahan terbesar untuk pertama kalinya dan gagal mengambil kembali kursi mayoritas di parlemen.

Penguatan ekonomi dan ringgit dapat mendorong popularitas Najib saat ini, meskipun para pesaingnya terus memberikan kritik terkait naiknya biaya hidup dan dugaan korupsi. Najib sudah membantah terlibat dua kasus ini dan dia pun dibebaskan dari tuduhan oleh otoritas lokal.

Pihak oposisi, termasuk empat partai yang berkoalisi dengan nama Pakatan Harapan dan sejumlah partai lainnya, juga bisa saja membantu Najib. Masih ada kemungkinan sejumlah kandidat oposisi saling berhadapan di daerah-daerah.

Pakatan Harapan akan bertemu pada akhir pekan ini dan kemungkinan bakal menunjuk kandidat calon PM. Spekulasi dipusatkan pada mantan PM Mahathir Mohamad, yang keluar dari Barisan Nasional dan sekarang menjadi salah satu pengkritisi utama Najib.

Mahathir, yang sekarang berusia 92 tahun dan menjadi pemimpin Pakatan Harapan, menyatakan kelompok itu akan mengumumkan rencana masa depan pada akhir pertemuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini