Editor BBC China Protes Ketidaksetaran Gaji Perempuan dan Laki-Laki

Bisnis.com,09 Jan 2018, 18:30 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
BBC News/bbc

Kabar24.com, LONDON - Editor BBC yang ditugaskan di Beijing, China, Gracie Grace mengundurkan diri terkait pembayaran gaji perempuan yang lebih rendah dari pria di perusahaan tersebut.

Dia melakukannya bukan karena kurang, tetapi dia ingin ada keseteraan pembarayaran untuk laki-laki dan perempuan. Dia menyebut sistem pembayaran gaji di BBC sebagai "budaya pembayaran gaji yang rahasia dan ilegal".

Dilansir dari Reuters, hal yang dilakukan Grace ini bermula dari pengungkapan data penggajian perusahaan penyiaran asal Inggris tersebut pada Juli 2017.

Data tersebut menunjukkan 2/3 penerima gaji terbesar di perusahaan tersebut adalah laki-laki. Bahkan beberapa dari mereka yang berada di posisi yang sama dengan perempuan tetap mendapat bayaran lebih tinggi.

Sikap Grace ini menjadi pemberitaan utama di berbagai media massa internasional, termasuk BBC sendiri dan beberapa media Inggris lainnya.

Banyak perempuan lain dari BBC ataupun masyarakat umum yang memberikan empati untuk Grace. Mereka menunjukkan dukungan terhadap Grace dengan membuat slogan #IStandWithCarrie di media sosial.

Grace yang fasih berbicara bahasa Mandarin ini telah melakukan reportase dari China selama lebih dari 3 dekade. Dia menjelaskan bahwa saat ini dirinya tidak keluar dari BBC ataupun mengundurkan diri.

Dia menjelaskan dirinya akan kembali ke London untuk mengisi posisi yang ditangani sebelumnya. Dia berharap bisa mendapat bayaran yang sepadan dengan pria di sana.

"Saya tidak meminta uang, saya percaya bahwa saya telah digaji dengan baik--terutama bagi orang yang bekerja untuk organisasi yang dibiayai publik. Saya hanya ingin BBC mematuhi hukum dan menghargai perempuan dan laki-laki secara setara," katanya.

Dia menjelaskan saat ini dirinya diberi gaji sebesar 135.000 Poundsterling per tahun sebagai editor di China. Jumlah ini berbeda dengan editor BBC yang berjenis kelamin laki-laki. Jon Sopel yang menjadi editor di Amerika Utara misalnya mendapatkan pendapatan sekitar 200.000-250.000 Poundsterling. Selain itu, Editor Timur Tengah BBC Jeremy Bowen mendapatkan bayaran sekitar 150.000-200.000 Poundsterling.

Editor perempuan lainnya yang berada di luar Inggris, Katya Adler tidak termasuk dalam pengungkapan gaji pada Juli 2017. Namun, diperkirakan dirinya mendapat bayaran sekitar 150.000 Poundsterling.

Grace menerangkan sebenarnya dia telah mendapatkan penawaran peningkatan gaji menjadi 180.000 Poundsterling, tetapi menurutnya itu bukan solusi. Dia menolak tawaran tersebut dan bersikukuh bahwa keempat editor internasional BBC saat ini harus mendapatkan bayaran yang setara satu sama lain.

"Saya tidak tertarik dengan uang, saya tertarik dengan kesetaraan," katanya.

Britania Raya sebenarnya telah melarang praktik diskriminasi berdasarkan jenis kelamin sejak 1970-an. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan aksi kesetaraan gender yang dilakukan pada 2010. Sayangnya, sampai saat ini, perempuan tetap mendapatkan bayaran yang lebih rendah dari laki-laki dalam berbagai bidang ekonomi.

Sementara itu, pihak BBC mebela diri dengan menyebutkan bahwa sebenarnya perbedaan pembiayaan berdasar gender di perusahaan mereka berada di bawah rata-rata nasional dan masih lebih baik ketimbang media lainnya.

Mereka juga menambahkan, akan mengupayakan untuk menyelesaikan masalah ini pada 2020.

Pihak BBC juga membela diri dengan menunjukkan bukti audit independen mereka menunjukkan bahwa tidak ada "diskriminasi sistemik" terhadap perempuan di sana.

Beberapa perempuan pesohor Inggris berpendapat bahwa aksi Grace ini sebenarnya menunjukkan adanya masalah yang lebih besar ketimbang BBC. Masalah ini berlaku secara nasional dan berpengaruh pada keseluruhan masyarakat di sana.

"Apa yang terjadi pada BBC dan organisasi lainnya baru ujung dari gunung es. Aksi Kesetaraan 2010 seharusnya diartikan bahwa tidak ada lagi tempat saat ini untuk menyembunyikan diskriminasi terhadap perempuan," ujar Harriet Harman, seorang pengacara yang lama menangani permasalahan kesetaraan perempuan.

Masalah pembayaran gaji yang tidak setara antara perempuan dan laki-laki memang menjadi masalah yang dialami di negara mana pun, termasuk Inggris. Sayangnya, tingkat ketidaksetaraan di Inggris masih jauh lebih buruk dari beberapa negara di eropa lainnya. Berdasarkan indeks global gender gap dari World Economic Forum 2017, Inggris berada di posisi 15, tertinggal dari Prancis dan Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini