Jasa Armada Mulai Ekspansi ke Jasa Pandu & Tunda

Bisnis.com,09 Jan 2018, 14:28 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Jasa Armada Indonesia Tbk. mulai merambah segmen ship to ship atau jasa pemanduan dan penundaan lepas pantai pada tahun ini.

Direktur Operasi dan Komersial Jasa Armada, Capt. Supardi mengatakan perseroan mengestimasi bakal mendapat order call atau frekuensi jasa pandu dan tunda sebanyak 20 call dari PT Nusantara Regas. Jasa pandu dan tunda itu dibutuhkan untuk standar operasional keselamatan pelayaran di Teluk Jakarta, lokasi Floating Storage Regasification Unit milik Nusantara Regas.

"Kami dapat order lebih banyak karena kedatangan kapal mereka ke FSRU kan naik. Jadi tahun ini ada sekitar 20 call," jelas Supardi kepada Bisnis.com, Selasa (9/1/2018).

Selain di Teluk Jakarta, Jasa Armada juga bakal menggarap segmen ship to ship di perairan Tanjung Jabung, Jambi dan perairan Luwuk, Sulawesi Tengah. Di Tanjung Jabung, Jasa Armada telah mendapat pelimpahan jasa pandu dan tunda dari Kementerian Perhubungan sedangkan di Luwuk dalam tahap usulan dari otoritas pelabuhan setempat ke Kemenhub.

Supardi mengatakan, dalam paruh pertama tahun ini, dua lokasi ship to ship sudah bisa digarap Jasa Armada. Potensi pendapatan dari segmen ini diestimasi mencapai Rp200 miliar. Adapun, titik STS lain yang bakal dirambah yakni Muara Musi dan perairan lepas pantai Karawang Timur.

Dawam Atmosudiro, Direktur Utama Jasa Armada sebelumnya mengatakan segmen ship to ship diperkirakan bakal membuat porsi pendapatan dari segmen pelabuhan berkurang. Saat ini, segmen pelabuhan masih menyumbang 50% pendapatan Jasa Armada.

Wilayah operasional Jasa Armada memang berada di 12 pelabuhan yang dikelola induknya, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation. Wilayah kerja 12 pelabuhan itu terbentang dari Sumatera bagian Barat dan Selatan, Jawa bagian Barat, dan Kalimantan Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini