Jasa Marga Alokasikan Belanja Modal Rp44 Triliun

Bisnis.com,11 Jan 2018, 10:41 WIB
Penulis: Deandra Syarizka
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengalokasikan belanja modal sebesar Rp44 triliun untuk merealisasikan target pembangunan jalan tol baru sepanjang 200 kilometer setiap tahunnya.

AVP Corporate Communication JSMR Dwimawan Heru menjelaskan, anggaran tersebut terdiri dari Rp32 triliun berupa capex (capital expenditure) cash dan Rp12 triliun berupa capex noncash.

Dia menjelaskan, capex noncash merupakan anggaran yang disediakan untuk membayar proyek turn key atau contractor prefinance di mana biaya konstruksi biasanya ditalangi terlebih dahulu oleh kontraktor.

“Capex non cash akan dibayarkan pada sat proyek selesai dikerjakan,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Alokasi belanja tersebut meningkat hingga 40% dibandingkan belanja modal Jasa Marga sebesar Rp26 triliun pada 2017. Dalam tiga tahun terakhir, belanja modal JSMR menunjukkan tren peningkatan. Adapun pada 2016, anggaran belanja Jasa Marga tercatat sebesar Rp11,6 triliun, dan terserap Rp9,5 triliun.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengungkapkan, meningkatnya anggaran belanja seiring dengan bertambahnya proyek-proyek jalan tol yang dikerjakan perseroan. Saat ini Jasa Marga memiliki konsesi tol setidaknya 1.260 kilometer yang tengah masa konstruksi, dan semuanya ditargetkan rampung pada 2019. Pihaknya mengaku tahun ini tengah fokus menyelesaikan konstruksi Trans Jawa.

“Ngawi—Kertosono 90 km duluan paling lambat Februari awal beroperasi. Setelah itu baru Solo-Ngawi yang optimis 35 km,” ujarnya.

Menurutnya, pembebasan lahan masih menjadi tantangan dalam pembangunan tol Trans Jawa. Dia menyebut di ruas Solo—Ngawi, konstruksi untuk jalan utama hampir selesai, namun pihaknya belum dapat mengoperasikan karena masih menunggu pembebasan tanah untuk overpass jembatan.

Desi menuturkan, pada tahun ini pihaknya memproyeksikan pengoperasian sejumlah ruas tol. Selain Solo-Ngawi dan Ngawi-kertosono, pihaknya juga akan mengoperasikan tol Batang-Semarang, Gempol—Pasuruan, dan Salatiga—Kertasura.

Adapun pada tahun ini, pemerintah menargetkan pengoperasian jalan tol sepanjang total Rp545,78 kilometer untuk porsi badan usaha, dan 68,81 kilometer untuk porsi pemerintah. Jumlah tersebut bahkan belum termasuk jalan tol yang diproyeksikan beroperasi pada tahun lalu namun meleset dari target, dan berpotensi dialihkan pengoperasiannya pada tahun ini.

Sejumlah jalan tol porsi badan usaha yang ditargetkan beroperasi pada tahun ini antara lain Ciawi—Sukabumi Seksi I, Bakauheni—Terbanggi Besar, Palembang—Indralaya, Kayu Agung—Palembang—Betung, Bekasi—Cawang—Kampung Melayu Seksi IA, Pemalang—Batang Seksi I dan II, Depok—Antasari, Semarang—Solo Seksi IV, V. Selanjutnya, ruas tol Porong-Gempol, Medan-Binjai Seksi I, Batang—Semarang, Pekanbaru—Dumai Seksi I dan II, Japek II Elevated, dan Krian—Legundi—Bunder—Manyar.

Sementara itu, jalan tol porsi pemerintah yang ditargetkan beroperasi pada tahun ini yaitu Cileunyi—Sumedang—Dawuan Seksi I dan II, serta Ngawi—Kertosono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini