BNI Perluas Penyaluran Kartu Tani di Bali

Bisnis.com,12 Jan 2018, 15:31 WIB
Penulis: Ema Sukarelawanto & Feri Kristianto
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) bersama Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah), Direktur Utama BNI Achmad Baiquni (ketiga kanan), Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati (kanan) dan Bupati Sumenep KH A Busyro Karim (ketiga kiri) secara simbolis menyalurkan Kartu Tani di Sumenep, Jawa Timur, Selasa (6/6). BNI siap menerbitkan sekitar 1,3 juta Kartu Tani untuk petani di Jawa Timur yang merupakan penerima manfaat dari subsidi pupuk. Sampai saat ini, BNI telah

Bisnis.com, GIANYAR - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperluas penyaluran Kartu Tani kepada petani anggota Subak Pulagan, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

Pimpinan Jaringan dan Layanan BNI Kantor Wilayah Bali & Nusa Tenggara, Hasan Ashari mengatakan program Kartu Tani ini merupakan yang ketiga kalinya setelah Kabupaten Klungkung dan Kota Denpasar.

“BNI telah memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha mikro dan kecil yang bergerak di bidang pangan yang termasuk dalam sektor pertanian, perkebunan maupun peternakan,": katanya, Jumat (12/1/2018).

Menurut Hasan, BNI cukup agresif mendistribusikan Kartu Tani di Bali. Hingga pertengahan Januari 2018 telah tercetak 933 Kartu Tani. Untuk memperluas penyaluran pada 2018, sejak awal tahun telah disiapkan infrastruktur untuk pendistribusian Kartu Tani, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara barat dan Nusa Tenggara Timur.

Dia menjaleskan BNI menjadikan Kartu Tani sebagai sarana layanan perbankan yang lebih lengkap bagi petani, termasuk untuk mendapatkan KUR Tani. BNI Kartu Tani merupakan kartu debit yang bisa digunakan pula untuk penyaluran bantuan sosial dan subsidi serta berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet/e-wallet (combo) untuk belanja.

Manfaat lainnya, sebagai database petani yang akurat sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi di agen pupuk. Dengan Kartu Tani maka distribusi pupuk bersubsidi dapat lebih terkontrol dan tercatat secara real time-on line dan dapat dipantau melalui sarana dashboard yang telah disediakan.

Hasan mengungkapkan potensi pembiayaan di sektor pangan masih sangatlah besar karena merupakan sektor riil yang langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Penyaluran pembiayaan BNI khususnya di sektor kredit kecil melalui kredit usaha rakyat (KUR) di Bali mencapai Rp310 miliar di tahun 2017.

BNI dengan pertumbuhan yang agresif akan secara aktif menyalurkan kredit ke sektor pertanian baik secara perorangan maupun melalui pola klaster, baik itu kluster petani yang berada dalam satu kawasan maupun kesamaan jenis komoditasnya.

“KUR Tani akan sangat membantu para petani diantaranya untuk menutupi biaya pengolahan lahan, pembelian pupuk ataupun obat-obatan untuk meningkatkan produktivitas hasil tanam mereka,” katanya.

Baca juga
Sea World Tutup?

Dia menjelaskan BNI menyinergikan Program Kartu Tani dan KUR Tani dengan Program Laku Pandai melalui keberadaan Agen46, sehingga warga di pedesaan mudah mengakses transaksi seperti setor tunai, transfer, pembayaran listrik/token PLN, pulsa, dll.

BNI juga akan bekerjasama dengan Rumah Pangan Kita (Bulog) serta Agen/Kios Penyalur Pupuk (PT Pupuk Indonesia/Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, dll) untuk melengkapi layannnya sebagai Agen46 BNI.

Berbagai program dan dukungan yang diberikan BNI tersebut diharapkan dapat mewujudkan terbentuknya sentra pangan baru sehingga dapat menciptakan kestabilan harga pangan. “Jika ketahanan pangan tercapai maka harga akan menjadi stabil dan secara otomatis akan menurunkan inflasi,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini