Pangeran Arab yang Ditahan Berupaya Capai Kesepakatan Dengan Pemerintah

Bisnis.com,14 Jan 2018, 15:42 WIB
Penulis: Newswire
Pangeran Alwaleed bin Talal/Reuters-Fayez Nureldine

Bisnis.com, JAKARTA - Pangeran Alwaleed bin Talal, yang ditahan oleh Pemerintah Arab Saudi selama lebih dari 2 bulan, tengah bernegosiasi dengan otoritas terkait lewat pembayaran tertentu.

Forbes memperkirakan kekayaan pangeran tersebut mencapai US$17 miliar. Pangeran Alwaleed merupakan chairman dan pemilik firma investasi internasional Kingdom Holding serta tercatat sebagai salah satu pebisnis sukses negara itu.

"Dia menawarkan nilai tertentu tapi angkanya tidak memenuhi apa yang diharapkan darinya dan sampai sekarang jaksa agung belum memberikan persetujuan," ungkap seorang pejabat negara yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir Reuters, Minggu (14/1/2018).

Sumber lainnya menyebutkan Pangeran Alwaleed telah menawarkan diri untuk memberi donasi kepada Pemerintah Arab Saudi, yang akan menghindari kemungkinan adanya tuduhan penyimpangan dan memberikannya dari aset yang dipilihnya sendiri. Tetapi, pemerintah setempat telah menolaknya.

Pangeran Alwaleed adalah satu dari lusinan elit politik dan pebisnis Arab Saudi yang ditahan dalam penyelidikan korupsi. Mereka ditahan di Hotel Ritz Carlton, Riyadh sejak awal November 2017.

Pemerintah Arab Saudi menyampaikan mereka ingin mengambil kembali dana sekitar US$100 miliar yang disebut dimiliki pemerintah. Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, yang memimpin penyelidikan itu, telah memberikan indikasi untuk segera menyelesaikan kasus ini dan mengharapkan mereka yang ditahan untuk melakukan kesepakatan dengan nilai tertentu.

Pada akhir November 2017, Pangeran Miteb bin Abdullah telah dibebaskan setelah mencapai kesepakatan dengan otoritas berwajib dengan nilai lebih dari US$1 miliar.

Tuduhan yang ditujukan kepada Pangeran Alwaleed adalah pencucian uang, penyuapan, dan pemerasan pejabat negara. Baik Alwaleed maupun perusahaannya belum memberikan pernyataan resmi kepada publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini