Pemanfaatan Produk Business Interruption Masih Minim

Bisnis.com,16 Jan 2018, 13:20 WIB
Penulis: Oktaviano DB Hana
ilustrasi asuransi/thiksurance.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pemanfaatan produk business interruption dalam proteksi terhadap penyelenggaraan kegiatan usaha dinilai masih minim kendati dinilai sangat penting.

Bambang Suseno, Chairman Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apari), menjelaskan saat ini kebanyakan tertanggung lebih berfokus terhadap proteksi dasar, khususnya properti atau bangunan untuk kegiatan usaha.

Padahal, jelas dia, proteksi business interruption (BI) sangat bermanfaat untuk melindungi tertanggungd dari kerugian finansial saat terjadi musibah dengan bangunan tempat usaha.

“Bagi kebanyakan tertanggung memang lebih fokus kepada basic cover-nya, kalau kebakaran dijamin. Belum banyak yang cover dengan BI-nya,” jelasnya, Senin (15/1/2017).

Apalagi, Bambang mengatakan seringkali kerugian finansial yang menjadi dampak dari risiko lebih besar ketimbang kerugian materil akibat terbakarnya bangunan tempat usaha. Dia mencontohkan kebakaran pada bangunan pabrik dan seluruh isinya yang terbakar habis misalnya memiliki ekposure senilai Rp2 triliun.

Namun, jelas dia, biaya yang ditimbulkan akibat ketidakmampuan tertanggung untuk berproduksi dan sekaligus memenuhi kontrak penyediaan barang kepada kostumer hingga beberapa waktu ke depan jauh lebih besar.

“Padahal itu harus dipenuhi, sehingga kerugiannya lebih besar. Di market sudah tersedia dan banyak produk BI ini, hanya sekarang appetite dari tertanggung dan kesediaan budget-nya.”

Bambang menjelaskan produk BI ini umumnya tak berdiri sendiri, melainkan menginduk pada satu lini bisnis asuransi lain, khususnya properti atau harta benda. Dia mengatakan pihaknya berharap para broker atau pialang asuransi dapat mensosialisasikan manfaat dari produk tersebut.

Oleh karena itu, sambung dia, pihaknya menyelenggarakan seminar internasional bertajuk Industrial All Risks & Business Interruption.

“Jadi, untuk itulah pentingnya kita memahami mengenai BI,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggi Oktarinda
Terkini