Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk. menyiapkan dana untuk melunasi surat utang obligasi perseroan yang jatuh tempo pada Februari mendatang.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (15/1/2018), direksi OCBC menyatakan telah menyiapkan dana sebesar Rp1,23 triliun.
“Dana itu untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP tahap II tahun 2015 seri C yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2018,” demikian kata Johannes Husin, Direktur OCBC NISP dalam surat yang diunggah Bursa Efek Indonesia.
Dalam data yang dilansir Kustodian Sentral Efek Indonesia, obligasi jatuh tempo tersebut ditawarkan dengan tingkat bunga 9,8%.
Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur OCBC NISP Rama K. Kusumaputra menuturkan sepanjang tahun ini memiliki total obligasi jatuh tempo sebesar Rp3,838 triliun.
Surat utang tersebut terdiri dari 4 term, yang masing-masing akan jatuh tempo pada waktu berbeda.
Selain obligasi Rp1,23 triliun, tiga lainnya yakni sebesar Rp1,24 triliun (jatuh tempo pada 2 September) dengan tingkat bunga 6,75%, Rp380 miliar dengan bunga 8% (11 Mei) dan Rp975 miliar dengan tingkat bunga 6,15% (jatuh tempo pada 22 Desember).
“Untuk pelunasannya akan menggunakan dana internal,” ujar Rama kepada Bisnis, belum lama ini.
Adapun, perseroan masih memiliki rencana untuk emisi obligasi sebesar Rp2,24 triliun pada tahun ini untuk mendukung pendanaan bank dalam melakukan ekspansi. Jumlah tersebut merupakan sisa dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan (PUB) II OCBC NISP dengan nilai total Rp8 triliun.
Penerbitannya diharapkan terealisasi pada triwulan kedua tahun ini, dengan disesuaikan pada kondisi pasar.
Sementara itu, per akhir Desember lalu, emiten bersandi NISP itu juga telah melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi berkelajutan tahap III tahun 2017 yang efektif per 29 April 2016.
Dari penawaran umum sebesar Rp1,76 triliun, setelah dikurangi biaya emisi, perseroan meraih hasil bersih Rp1,754 triliun yang direncanakan untuk keperluan penyaluran kredit.
Hingga akhir Desember, NISP merealisasikan penggunakan dana untuk kredit sebesar Rp654,23 miliar sehingga masih memiliki sisa dana sebesar Rp1,1 triliun.
Secara keseluruhan, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 17,2% hingga akhir Oktober lalu. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp101,43 triliun. OCBC NISP optimistis meraih pertumbuhan kredit sebesar 10% - 15% per akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel