BUMN Kalah Bersaing dengan Swasta di Pasar Global

Bisnis.com,17 Jan 2018, 10:08 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA—Badan usaha milik negara (BUMN) dinilai belum mampu bersaing di pasar global, bahkan kalah bersaing dengan perusahaan swasta nasional.

Anwar Nasution, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, mempertanyakan kapabilitas badan usaha milik negara (BUMN) untuk bersaing dengan perusahaan swasta.

Pasalnya, perusahaan pelat merah dinilainya belum mampu berbicara banyak di kancah internasional.

“BUMN kita masih kalah bersaing dengan swasta,” ujarnya dalam Seminar BUMN Outlook 2018 hari ini Rabu (17/1/2018).

Anwar mencontohkan grup Salim Group dan pengusaha Eka Tjipta Widjaja yang mampu menembus pasar ekspor. “Padahal, status pendidikan formal terakhir yang dimiliki tidak terlalu tinggi.”

Selain itu, sambungnya, dia juga mempertanyakan kemampuan BUMN di negara lain yang mampu menggarap proyek di negara lain. Dia mencontohkan bagaimana BUMN Jepang dan China dapat menggarap infrastruktur di Timur Tengah.

Anwar juga menilai saat ini BUMN masih kalah bersaing dengan perusahaan nasional dan asing dalam urusan produktifitas. Oleh karena itu, dia mempertanyakan niatan holding pelat merah yang bakal mengambil alih saham PT Freeport Indonesia (PTFI).

“PT Inalum pun tidak punya kemampuan teknologi dan jaringan pasar dunia seperti kelompok perusahaan Jepang yang membangun semula,” paparnya.

Dia memproyeksikan konglomerasi BUMN hanya merupakan kebijakan kosmetik tanpa merubah efektifitas dan daya saing. Singapura menjadi efisien dan mampu bersaing di pasar dunia karena sejak lahirnya mereka menghadapi persaingan di dalam negeri yang sangat ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini